jpnn.com - PROBOLINGGO - Masalah sepele bisa membuat orang gelap mata. Itulah yang terjadi pada Faredi, 32, warga Desa/Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, kemarin (9/12). Dia nekat membacok ayah mertuanya, Sanen, 55, warga Desa Ranuagung, Kecamatan Tiris, dengan celurit.
Bacok-bacokan itu awalnya dipicu dari pertengkaran antara istri Faredi dan mertuanya gara-gara motornya tak dipindah ke ruang belakang.
BACA JUGA: Inilah Motif Mantan Karyawan Nekat Bakar Bos Angkringan hingga Tewas
Karena pembacokan tersebut, Sanen mengalami luka serius di bagian depan dan belakang kepala.
Bahkan, mata kanannya terkena sabetan senjata tajam (sajam). Setelah kejadian itu, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Tiris oleh anggota keluarganya.
BACA JUGA: Hilang Selama Tiga Pekan, eh... Ternyata Dua ABG Ini Dijadikan PSK
Namun, karena lukanya cukup parah, Sanen akhirnya dirujuk ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bromo menyebutkan, pembacokan itu terjadi sekitar pukul 06.00. Awalnya, istri Sanen, Funi, 50, memindahkan sepeda motor Herul, 23, menantu dan suami anak bungsunya, Satimah, 16.
BACA JUGA: Baru Saja Keluar Dari Bank, Rp25 Juta Melayang Dijambret Garong
Motor tersebut dipindahkan dari ruang depan ke ruang belakang. Hal itu dilakukan karena sekitar dua pekan lalu motor Sanen hilang saat diparkir di depan rumah.
Ternyata, tindakan Funi membuat anaknya yang juga istri Faredi, Eka, 28, tersinggung. Sebab, motor miliknya tidak ikut dipindahkan sang ibu.
Motor Eka tetap dibiarkan di depan. Saat itu, Eka pun sempat memaki Funi. Sanen yang mengetahui tindakan anaknya tersebut langsung menegur.
Bahkan, Sanen sempat memukul Eka karena menganggap perlakuannya terhadap sang ibu sangat tidak pantas.
''Saya dan suami tidak memarahi Faredi. Yang dimarahi itu anak saya sendiri (Eka, Red). Yang dipukul juga anak saya sendiri,'' kata Funi saat mendampingi suaminya di RSUD Waluyo Jati Kraksaan kemarin.
Ternyata, Eka tidak terima karena dimarahi dan dipukul ayahnya. Eka lantas mengadu kepada Faredi yang saat itu tidur.
Faredi yang terbangun lalu mengingatkan mertuanya agar tidak memukul istrinya. Sempat terjadi pertengkaran dan adu argumen di antara mertua dan menantu tersebut.
Tetapi, Sanen akhirnya menganggap persoalan itu selesai. Pria yang sehari-hari menjadi buruh tani tersebut kemudian bersiap untuk pergi ke sawah.
Namun, ketika dia hendak memakai baju, tiba-tiba Faredi datang dan membacoknya. (mas/rf/c23/dwi/jon)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawa Jimat, Pembobol ATM Hipnotis Korbannya
Redaktur : Tim Redaksi