MEDAN - Sebuah rumah toko (Ruko) berlantai III Blok B No.35 di Komplek Johor baru bisnis center (JBBC), Namorambe, Deliserdang tiba-tiba meledak. Ternyata ruko tersebut adalah pabrik pembuatan narkoba jenis sabu-sabu.
Ledakan tersebut terjadi Selasa (5/2) malam sekitar pukul 21.00. Warga pun kaget bukan kepalang dan mengira itu adalah bom. Mereka lantas berbondong-bondong melihat apa terjadi di ruko yang dihuni Warniati alias A Hua, Hengky dan Edo Johan alias Atiam. Warga lantas meminta keluar para huni ruko untuk menjelasi apa yang terjadi didalam ruko ini.
Warniati, salah satu penghuninya dengan enteng mengatakan ledakan tersebut berasal dari tabung gas. "Tabung gas aku yang meledak," ucapnya. Setelah menjawab pertanyaan warga, Warniati kembali masuk ke rukonya.
Namun warga tidak begitu saja percaya. Mereka terus memaksa penghuni rumah untuk menunjukkan apa yang terjadi didalam ruko tersebut.
Merasa terdesak, penghuni akhirnya memberikan izin warga untuk mengecek kedalam ruko. Warniati, mengizinkan satu orang untuk masuk kedalam, namun hal itu ditolak warga.
Ketegangan pun terjadi antara penghuni rumah dengan warga. Mereka akhirnya sepakat dua orang perwakilan dari warga masuk untuk mengecek kedalam ruko. Keduanya adalah security komplek bernama Thamrin Gultom dan seorang penjaga malam.
Setelah dilakukan pengecekkan dengan menyulusuri seluru ruangan, akhirnya kedua orang perwakilan warga ini melihat dibagian lantai III ruko sudah porak-poranda akibat ledakkan tersebut. Bukan itu saja, kedua orang ini sangat terkejut melihat dibagian ruang tersebut dijadikan tempat memproduksi sabu-sabu.
Setelah keluar Thamrin, melaporkan apa yang dilihatnya kepada pihak pengelola komplek dan warga yang kemudian langsung dilaporkan pihak kepolisian. Polisi pun segera tiba ke lokasi kejadian.
Melihat kedatangan polisi, penghuni ruko pun mencoba melarikan diri. Warga yanbg melihat gelagat penghuni ruko hendak kabur langsung berusaha mengamankan. Sayangnya, dari keseluruhan penghuni rumah yang berhasil diamankan hanya Warniati dan Edo. Sedangkan Hengky berhasil kabur.
Mendengar terdapat pabrik sabu-sabu di komplek JBBC,tim gabungan dari Polres Deli Serdang dan Direktorat Res Narkoba Polda Sumut pun diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penyeledikkan ruko yang dijadikan Home Industri Sabu-sabu.
Hingga Rabu (6/2) pagi polisi terus melakukan penyeledikan dilokasi kejadian. petugas juga memeriksa saksi sebanyak dua orang dari pihak pengelola komplek dan security. Tampak juga tim Labotorium Forensik (Labfor) Cabang Medan melakukan olah tempat kejadian.
Dari hasil olah TKP petugas gabungan berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa bahan campuran kimia untuk pembuatan Sabu-sabu. Misalnya seperti Toluen, Aseton, Methanol, Alkohol 96 persen, HCL, Soda Api, Jodium, Epedrin, Pospor, Gas, Air Suling dan 5 jerigen cairan kimia bahan dasar untuk pembuatan shabu-shabu. (gus/mas/jpnn)
Ledakan tersebut terjadi Selasa (5/2) malam sekitar pukul 21.00. Warga pun kaget bukan kepalang dan mengira itu adalah bom. Mereka lantas berbondong-bondong melihat apa terjadi di ruko yang dihuni Warniati alias A Hua, Hengky dan Edo Johan alias Atiam. Warga lantas meminta keluar para huni ruko untuk menjelasi apa yang terjadi didalam ruko ini.
Warniati, salah satu penghuninya dengan enteng mengatakan ledakan tersebut berasal dari tabung gas. "Tabung gas aku yang meledak," ucapnya. Setelah menjawab pertanyaan warga, Warniati kembali masuk ke rukonya.
Namun warga tidak begitu saja percaya. Mereka terus memaksa penghuni rumah untuk menunjukkan apa yang terjadi didalam ruko tersebut.
Merasa terdesak, penghuni akhirnya memberikan izin warga untuk mengecek kedalam ruko. Warniati, mengizinkan satu orang untuk masuk kedalam, namun hal itu ditolak warga.
Ketegangan pun terjadi antara penghuni rumah dengan warga. Mereka akhirnya sepakat dua orang perwakilan dari warga masuk untuk mengecek kedalam ruko. Keduanya adalah security komplek bernama Thamrin Gultom dan seorang penjaga malam.
Setelah dilakukan pengecekkan dengan menyulusuri seluru ruangan, akhirnya kedua orang perwakilan warga ini melihat dibagian lantai III ruko sudah porak-poranda akibat ledakkan tersebut. Bukan itu saja, kedua orang ini sangat terkejut melihat dibagian ruang tersebut dijadikan tempat memproduksi sabu-sabu.
Setelah keluar Thamrin, melaporkan apa yang dilihatnya kepada pihak pengelola komplek dan warga yang kemudian langsung dilaporkan pihak kepolisian. Polisi pun segera tiba ke lokasi kejadian.
Melihat kedatangan polisi, penghuni ruko pun mencoba melarikan diri. Warga yanbg melihat gelagat penghuni ruko hendak kabur langsung berusaha mengamankan. Sayangnya, dari keseluruhan penghuni rumah yang berhasil diamankan hanya Warniati dan Edo. Sedangkan Hengky berhasil kabur.
Mendengar terdapat pabrik sabu-sabu di komplek JBBC,tim gabungan dari Polres Deli Serdang dan Direktorat Res Narkoba Polda Sumut pun diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penyeledikkan ruko yang dijadikan Home Industri Sabu-sabu.
Hingga Rabu (6/2) pagi polisi terus melakukan penyeledikan dilokasi kejadian. petugas juga memeriksa saksi sebanyak dua orang dari pihak pengelola komplek dan security. Tampak juga tim Labotorium Forensik (Labfor) Cabang Medan melakukan olah tempat kejadian.
Dari hasil olah TKP petugas gabungan berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa bahan campuran kimia untuk pembuatan Sabu-sabu. Misalnya seperti Toluen, Aseton, Methanol, Alkohol 96 persen, HCL, Soda Api, Jodium, Epedrin, Pospor, Gas, Air Suling dan 5 jerigen cairan kimia bahan dasar untuk pembuatan shabu-shabu. (gus/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masuk Bui Karena Kirim SMS Mesum
Redaktur : Tim Redaksi