jpnn.com, KOREA SELATAN - Cristiano Ronaldo tidak bermain pada pertandingan ekshibisi di Korea Selatan, seperti yang dijanjikan, beberapa waktu lalu.
Akibatnya, Pengadilan di Korea Selatan pun memerintahkan agar perusahaan promotor membayar kompensasi kepada penggemar, Jumat (20/11).
BACA JUGA: Menyundul Bola Akibatkan Demensia, Begini Sikap Para Manajer Liga Inggris
Peraih penghargaan Ballon d'Or lima kali itu tetap berada di bangku cadangan sepanjang pertandingan.
Laga Juventus melawan tim all-star K-League yang digelar Juli tahun lalu, berakhir imbang 3-3.
BACA JUGA: Real Madrid Tanpa Ramos Lawan Inter, Apa Jadinya ya?
Karena Ronaldo tak main, muncul kemarahan dari 65.000 penonton yang memenuhi Stadion Piala Dunia Seoul, ketika itu.
Promotor pertandingan The Fasta telah memasang iklan yang menjanjikan striker Portugal itu akan bermain.
BACA JUGA: Madrid, Juve, PSG hingga MU Bidik Pemain Muda Ini, Sehebat Apa Sih Dia?
Pengadilan Pusat Distrik Seoul memerintahkan The Fasta mengembalikan setengah dari harga tiket dan tambahkan 50.000 won (sekitar Rp 632.000) sebagai kompensasi kepada masing-masing dari 162 penggugat yang menuntut promotor tersebut.
Tiket -yang dihargai mulai dari 30.000 won hingga 400.000 won- terjual habis dalam kurang dari tiga menit, begitu hebohnya demi melihat bintang berusia 35 tahun itu.
"Terdakwa mempunyai kewajiban kontrak Ronaldo bermain dalam pertandingan kecuali jika ada keadaan tidak terduga," kata pengadilan tersebut, menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap yang dikutip AFP.
Para penggemar yang datang mengharapkan Ronaldo bermain menderita "tekanan emosional", tambahnya.
Tidak ada perintah yang dibuat untuk Ronaldo atau Juventus.
Putusan tersebut menyusul pengadilan di distrik berbeda yang memerintahkan The Fasta memberi kompensasi kepada dua penggemar yang menuduhnya melakukan iklan palsu.
Kemarahan atas absennya sang superstar menyebar melebihi fans olahraga hingga ke publik yang lebih luas, mendorong terciptanya frasa online "acting seperti Ronaldo", mengacu kepada seseorang yang tidak memenuhi janjinya.
K-League menuduh Juventus melakukan "penipuan" dan menuntut permintaan maaf, sementara seorang penggemar terbang ke Swedia untuk menghadapi pahlawannya itu.
Juventus yang sedang menjalani tur promosi ketika itu, terbang ke Korea Selatan dengan penerbangan yang tertunda dan tiba terlambat di lapangan, membuat kick-off diundur satu jam, demikian AFP.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang