SAMARINDA - Hanya gara-gara tak dituruti untuk membelikan velg motor, AW, 15 tega memukuli ibunya. Lantaran sudah tak tahan kelakuan sang anak, Dewi, 46 warga Jalan Mugirejo, Gang Mukhlis, Sungai Pinang, Samarinda itu melaporkan anaknya yang baru duduk di MTs itu ke polisi. Setelah diamankan dan ditahan, ABG itu baru merengek-rengek minta maaf kepada ibunya dan berjanji tak akan mengulangi berbuatannya lagi.
Kejadian tersebut berlangsung di rumah Dewi Jumat (12/7). Ketika itu AW merengek minta uang guna membeli sepasang velg untuk motor yang juga hasil pemberian Dewi. "Pelaku minta uang Rp 200 ribu," kata Kapolsekta Samarinda Utara Kompol Musliadi Mustafa.
Permintaan itu tak dituruti lantaran sang ibu belum memiliki uang. Tapi AW tak mau tahu. Begitu permintaannya ditolak, dia pun ngamuk. Kepalan tangannya dua kali meluncur deras ke muka ibunya. Tak puas sampai disitu, AW membentur benturkan kepala ibunya ke tembok, sambil terus meminta uang.
Kebrutalan ananya itu membuat Dewi geram. Dia bergegas ke Mapolsek Samarinda Utara untuk melaporkan kejadian tersebut. Akhirnya Minggu (14/7) AW berhasil diamankan setelah sempat melarikan diri.
"Pelaku sudah diamankan dan terancam dijerat pasal 44 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga)," jelas Kapolsekta Samarinda Utara Kompol Musliadi Mustafa.
Belakangan, kata Musliadi, Dewi hendak mencabut laporan yang telah dibuat. Kemungkinan hal tersebut dikarenakan tak tahan melihat kondisi anaknya di balik jeruji besi.
AW yang sudah ditemui di sel Polsekta Samarinda Utara, Senin (15/7) pagi tidak henti-hentinya berteriak dan menangis memanggil ibunya. Seolah tak tahan dengan siksaan di balik jeruji besi itu. "Mak, ampun, Mak. Aku menyesal, enggak ulangi lagi," ucap AW dari balik jeruji.
Dewi yang dijumpai di Polsekta Samarinda Utara berharap setelah diamankan polisi akan memberi efek jera kepada putranya tersebut.
Dia berniat membawa AW pindah sekolah setelah persoalan hukum tersebut selesai.
Dewi mengaku heran mengapa putranya berbuat demikian. Pasalnya, sebelumnya dia tak pernah berbuat demikian. Ke depannya dia akan mendidik anaknya itu sebaik-baiknya. "Hari ini (kemarin) mau cabut berkas, dia mau saya sekolahkan di Jawa saja," kata Dewi. (ypl/far/mas)
Kejadian tersebut berlangsung di rumah Dewi Jumat (12/7). Ketika itu AW merengek minta uang guna membeli sepasang velg untuk motor yang juga hasil pemberian Dewi. "Pelaku minta uang Rp 200 ribu," kata Kapolsekta Samarinda Utara Kompol Musliadi Mustafa.
Permintaan itu tak dituruti lantaran sang ibu belum memiliki uang. Tapi AW tak mau tahu. Begitu permintaannya ditolak, dia pun ngamuk. Kepalan tangannya dua kali meluncur deras ke muka ibunya. Tak puas sampai disitu, AW membentur benturkan kepala ibunya ke tembok, sambil terus meminta uang.
Kebrutalan ananya itu membuat Dewi geram. Dia bergegas ke Mapolsek Samarinda Utara untuk melaporkan kejadian tersebut. Akhirnya Minggu (14/7) AW berhasil diamankan setelah sempat melarikan diri.
"Pelaku sudah diamankan dan terancam dijerat pasal 44 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga)," jelas Kapolsekta Samarinda Utara Kompol Musliadi Mustafa.
Belakangan, kata Musliadi, Dewi hendak mencabut laporan yang telah dibuat. Kemungkinan hal tersebut dikarenakan tak tahan melihat kondisi anaknya di balik jeruji besi.
AW yang sudah ditemui di sel Polsekta Samarinda Utara, Senin (15/7) pagi tidak henti-hentinya berteriak dan menangis memanggil ibunya. Seolah tak tahan dengan siksaan di balik jeruji besi itu. "Mak, ampun, Mak. Aku menyesal, enggak ulangi lagi," ucap AW dari balik jeruji.
Dewi yang dijumpai di Polsekta Samarinda Utara berharap setelah diamankan polisi akan memberi efek jera kepada putranya tersebut.
Dia berniat membawa AW pindah sekolah setelah persoalan hukum tersebut selesai.
Dewi mengaku heran mengapa putranya berbuat demikian. Pasalnya, sebelumnya dia tak pernah berbuat demikian. Ke depannya dia akan mendidik anaknya itu sebaik-baiknya. "Hari ini (kemarin) mau cabut berkas, dia mau saya sekolahkan di Jawa saja," kata Dewi. (ypl/far/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Kilogram Sabu Lolos Perbatasan
Redaktur : Tim Redaksi