SURABAYA - Jatim menargetkan produksi garam pada tahun ini meningkat menjadi 907 ribu ton. Target itu naik dari realisasi tahun 2011 sejumlah 689 ribu ton. Untuk menggenjot produksi, produktivitas per ha dipacu sehingga menyentuh 70 ton per hektare (ha).
Kepala Bidang Kelautan Pesisir dan Pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jatim Eryono optimistis target tersebut dapat terealisasi. Lantaran, perkiraan BMKG menyatakan bahwa musim kemarau tahun ini relatif lebih panjang dibandingkan tahun lalu.
"Idealnya waktu penggaraman selama enam bulan dan diperkirakan tahun ini musim kemarau berlangsung 5-6 bulan. Kalau tahun lalu cukup singkat. Hanya tiga bulan," tutur dia kemarin (16/4).
Selain itu, ada upaya untuk menggenjot produksi sehingga bisa naik dari 60 ton per ha menjadi 70 ton per ha. Ia mengatakan, program intensifikasi itu biasa disebut Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar).
Khusus tahun ini Kementerian Kelautan dan Perikanan mengucurkan dana sebesar Rp 35,9 miliar. "Sedangkan, kalau ekstensifikasi atau penambahan lahan belum ada. Akan tetapi kami yakin kalau jumlah lahan tahun ini relatif tetap, atau tidak ada penyusutan," ungkap Eryono.
Tahun lalu, target produksi garam sebanyak 864 ribu ton. Akan tetapi target itu hanya tercapai 689 ribu ton. Dari sisi produktivitas, rata-rata produksi tiap musim sejumlah 60 ton per ha.
Sebagaimana diketahui, luas lahan total mencapai 11.490,81 ha yang tersebar di 11 kabupaten dan kota. Antara lain, Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Pasuruan Kabupaten/Kota, Probolinggo dan Madura. Untuk Madura terbagi menjadi Pangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. "Terbesar di Sampang seluas 4.200 ha dan Sumenep 2.068 ha," sebutnya.
Di Jatim, menurut data DKP, ada tiga perusahaan yang mendapatkan kuota impor. Di antaranya PT Garam sebanyak 50 ribu ton, PT Susanti Megah 50 ribu ton dan PT Garindo Sejahtera Abadi 70 ribu ton. Sedangkan data stok garam Jatim per 9 Maret lalu menunjukkan masih ada sisa sebanyak 137 ribu ton. Stok itu tersebar di 11 wilayah produksi garam.
Terpisah, Direktur Utama PT Garam Slamet Untung Irridenta mengatakan dari kuota impor garam itu, pihaknya baru merealisasikan sebanyak 27.500 ton. Garam itu diimpor dari Australia. "Sisanya akan kami upayakan pada April ini," tuturnya. (res/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bela Newmont, Menkeu Dinilai Langgar Konstitusi
Redaktur : Tim Redaksi