Juru BIcara KPK, Johan Budi membantah pemeriksaan sejumlah pentinggi partai berlambang Pohon Beringin itu bernuansa politis. "Sama sekali tidak ada kaitannya dengan politik," tegas Johan Budi, Selasa (3/7) di gedung KPK.
Dijelaskan, penyidikan kasus suap PON ini sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Lagipula, pemeriksan Agung Laksono adalah sebagai saksi dalam kapasitasnya sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra). Begitu juga dua anggota DPR RI, Setya Novanto dan Kahar Muzakir.
"Jadi tidak ada kaitannya dengan politik. KPK itu jangan ditarik-tarik ke wilayah politik, domain KPK wilayah hukum," ujar Johan.
Seperti diketahui hari ini KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap Menko Kesra Agung Laksono yang diketahui juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar. Sebelumnya KPK memeriksa dua kager Golkar di DPR RI, yakni Setya Novanto yang juga Bendahara Umum PG dan Kahar Muzakir.
Apakah pemeriksaan para petinggi DPP Golkar ini berkaitan dengan pengalokasian anggaran APBN 2012 untuk pelaksanaan PON sebesar Rp100 miliar. Johan Budi tidak memberikan penjelasan.
"Itu sudah masuk materi. Saya kira ini tahapan melengkapi berkas untuk naik ke penuntutan," kilah Johan Budi sembari menambahkan diperiksanya Agung Laksono adalah sebagai saksi untuk tersangka mantan Kadispora Riau, Lukman Abbas.
Seperti diketahui, bertepatan dengan operasi tangkap tangan oleh tim KPK terhadap tersangka suap PON yakni M Faisal Aswan (anggota DPRD Riau fraksi Golkar) yang menerima suap Rp900 juta dari terdakwa Eka Dharma Putra (pegawai Dispora Riau) dan Rahmat Syahputra (PT PP) tanggal 3 April 2012 lalu, juga digelar rapat internal antara Menko Kesra, Menpora Andi Mallarangeng dengan Gubernur Riau Rusli Zainal di kantor Menko Kesra.
Saat itu Menpora Andi Mallarangen juga menyampaikan bahwa untuk mensukseskan pelaksanaan PON XVIII Riau 9 September 2012 yang dalam persiapannya sudah menghabiskan APBD Riau sekitar Rp3,8 triliun sejak tahun 2006, Pemerintah Pusat melalui Menpora membantu dana Rp100 miliar.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 1.025 Honorer Teranulir Jateng Masuk K2
Redaktur : Tim Redaksi