JAKARTA - Dewan Koordinasi Nasional Garda Bangsa menggelar road show film Sang Kiai, di beberapa kampus. Organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga akan menggelar nonton bareng di 31 jaringan Bioskop XXI se Indonesia.
Ketua DKN Garda Bangsa Hanif Dakhiri menegaskan, diskusi film Sang Kiai ini bertujuan membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan kaum muda.
"Ini film sejarah yang penting terutama bagi generasi muda. Film tentang tokoh nasional dari kalangan NU (Nadhlatul Ulama) yang kontribusinya luar biasa bagi tegaknya NKRI," ujar Hanif dalam siaran persnya, Kamis (16/5).
Ia menambahkan, film Sang Kiai yang mengisahkan peran KH Hasyim Asy’ari, seorang pendiri sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, itu menjadi peletak dasar ruh atau spirit kebangsaan Indonesia.
Menurut Hanif, peran Sang Kiai dalam membangkitkan semangat juang memicu peristiwa 10 November yang kita peringati serbagai hari pahlawan amatlah besar. Melalui fatwa resolusi Jihad, Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari memimpin perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. "Tidak berlebihan jika dikatakan, tanpa peristiwa resolusi jihad, tidak akan pernah ada Negara Kesatuan republik Indonesia", terang Sekretaris Fraksi PKB DPR RI.
Selain itu, film Sang Kiai ini juga menceritakan peran Sang Kiai yang diperankan oleh Ikranegara yang juga aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan.
Bersama KH Bisri Syamsuri, KH Wahab Hasbullah, dan ulama-ulama besar lainnya mendirikan sebuah organisasi Jam’iyah Nahdlatul Ulama’ (kebangkitan ulama) pada 31 Januari 1926 di Jombang, Jawa Timur.
"Ini saatnya Indonesia menjadi bangsa besar, bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya," tandasnya.
Diskusi film yang berkisah tentang sebagian sejarah hidup pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyaikh KH Hasyim Asy"ari ini menghadirkan artis-artis pemeran utama yang terlibat dalam pembuatan film tersebut.
Mereka yang hadir dalam diskusi bertajuk "Behind the Scene Film Hadratussyaikh Sang Kiai" itu antara lain Sunil G Samtani (Eksekutif Produser), Rako Prijanto (Sutradara), Ikranegara (pemeran Sang Kiai) dan Dayat Simbaia (aktor). (boy/jpnn)
Ketua DKN Garda Bangsa Hanif Dakhiri menegaskan, diskusi film Sang Kiai ini bertujuan membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan kaum muda.
"Ini film sejarah yang penting terutama bagi generasi muda. Film tentang tokoh nasional dari kalangan NU (Nadhlatul Ulama) yang kontribusinya luar biasa bagi tegaknya NKRI," ujar Hanif dalam siaran persnya, Kamis (16/5).
Ia menambahkan, film Sang Kiai yang mengisahkan peran KH Hasyim Asy’ari, seorang pendiri sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, itu menjadi peletak dasar ruh atau spirit kebangsaan Indonesia.
Menurut Hanif, peran Sang Kiai dalam membangkitkan semangat juang memicu peristiwa 10 November yang kita peringati serbagai hari pahlawan amatlah besar. Melalui fatwa resolusi Jihad, Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari memimpin perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. "Tidak berlebihan jika dikatakan, tanpa peristiwa resolusi jihad, tidak akan pernah ada Negara Kesatuan republik Indonesia", terang Sekretaris Fraksi PKB DPR RI.
Selain itu, film Sang Kiai ini juga menceritakan peran Sang Kiai yang diperankan oleh Ikranegara yang juga aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan.
Bersama KH Bisri Syamsuri, KH Wahab Hasbullah, dan ulama-ulama besar lainnya mendirikan sebuah organisasi Jam’iyah Nahdlatul Ulama’ (kebangkitan ulama) pada 31 Januari 1926 di Jombang, Jawa Timur.
"Ini saatnya Indonesia menjadi bangsa besar, bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya," tandasnya.
Diskusi film yang berkisah tentang sebagian sejarah hidup pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyaikh KH Hasyim Asy"ari ini menghadirkan artis-artis pemeran utama yang terlibat dalam pembuatan film tersebut.
Mereka yang hadir dalam diskusi bertajuk "Behind the Scene Film Hadratussyaikh Sang Kiai" itu antara lain Sunil G Samtani (Eksekutif Produser), Rako Prijanto (Sutradara), Ikranegara (pemeran Sang Kiai) dan Dayat Simbaia (aktor). (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Blur Hentak Senayan dengan Hits Alternatif Rock 90an
Redaktur : Tim Redaksi