Gareth Bale Marah

Senin, 25 Februari 2019 – 19:59 WIB
Drama Gareth Bale di markas Levante. Foto: diambil dari Marca

jpnn.com, VALENCIA - Tak ada wajah semringah bersukacita dari raut Gareth Bale usai mencetak gol kedua Real Madrid, penentu kemenangan atas Levante, Senin (25/2) dini hari WIB.

Winger asal Wales berusia 29 tahun itu mencetak gol dari sepakan penalti yang membuat skor menjadi 2-1 buat tim tamu, bertahan hingga akhir laga.

BACA JUGA: Levante 1-2 Real Madrid, Casemiro Kok Enggak Dibawa Ambulans?

Bale dipercaya menjadi algojo penalti karena tidak ada Sergio Ramos (absen) dan Karim Benzema (diganti) di dalam lapangan. Bale mengeksekusinya dengan meyakinkan. Namun, drama setelah penalti itu yang menjadi sorotan, bahkan melebihi berita kemenangan Real sendiri.

Pemain yang dibeli El Real dari Tottenham Hotspur pada 2013 itu pasang wajah dingin. Lucas Vazquez yang berusaha mengejar dan memeluk Bale untuk selebrasi malah didorong. Bale menghindar. Tak semua tangan rekan-rekan satu timnya yang meminta apresiasi dia respons. Gareth Bale marah.

BACA JUGA: Tandang ke Markas Sevilla, Barcelona Bawa Rapor Jelek Sejak April 2008

BACA JUGA: Jose Mourinho Kembali Panaskan El Clasico

Salah seorang teman baiknya di ruang ganti, Luka Modric akhirnya berhasil membuat Bale tenang. Modric berhasil memeluk Bale. "Dia mencetak gol, memberi timnya kemenangan. Dia punya hak merayakan golnya seperti apa," ujar pelatih Real Madrid Santiago Solari mengomentari insiden tersebut.

Wajar Bale marah. Di saat kondisinya fit, dia bukan pilihan utama Solari. Bale kalah saing ketimbang Lucas dan Vinicius Junior.

Padahal, bukan rahasia lagi. Keinginan Bale setelah Cristiano Ronaldo pindah ke Juventus ialah memimpin serangan Madrid. Sesuatu yang tidak dia dapatkan hingga lebih dari setengah musim sejak CR7 pergi.

Marca melansir, kemarahan Bale bukan hanya soal tempat di starting eleven racikan Solari. Bale dikabarkan tak mendapat respek dari rekannya di tim, khususnya Thibaut Courtois dan Marcelo.

Dua pemain tersebut pernah terang-terangan mengumbar komentar soal Bale. Courtois pernah menyebut Bale melakukan pengkhianatan gara-gara tidak hadir saat makan malam tim. Belakangan ketahuan, Bale ketiduran saat itu. Marcelo juga pernah mengaku mulai tidak cocok dengan Bale di luar lapangan.

(Baca yang ini juga dong: Levante 1-2 Real Madrid, Casemiro Kok Enggak Dibawa Ambulans?)

Bale butuh panggung untuk membuktikan level permainannya. Bale perlu usaha keras mengetuk hati Solari. "Saya pikir tidak ada masalah di ruang ganti. Bale pemain yang luar biasa. Dia senang karena mencetak gol," kilah Solari. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sergio Ramos Pecahkan Rekor Pemain Paling Sering Diusir Wasit


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler