General Manager Surabaya Branch PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Ari Suryanta membeberkan, hingga 2015 nanti pihaknya telah menyusun road map pengembangan rute baru di bandara-bandara kecil di Indonesia. Itu merupakan strategi Garuda Indonesia untuk menghadapi open sky policy yang mulai diberlakukan 2015 nanti.
"Sebelum maskapai asing terbang dan hinggap di langit Indonesia secara bebas, kami akan membentuk pertahanan," katanya saat ditemui di Surabaya kemarin. Salah satunya dengan semakin ekspansif mengembangkan rute di seluruh bandara Indonesia.
Ari mengungkapkan, sebenarnya dua rute baru tersebut akan dilaunching November. Namun karena ada kendala keterlambatan pengiriman armada maka harus diundur. Dua rute itu akan menggunakan pesawat Bombardier buatan Kanada, CRJ1000 NextGen. Ia berkata Garuda Indonesia sengaja berinvestasi membeli pesawat itu untuk melayani rute-rute pendek atau lokasi yang memiliki bandara kecil.
Selain membuka rute baru pihaknya juga menambah frekuensi penerbangan beberapa rute. Yaitu, Surabaya-Denpasar dan Surabaya-Makassar. "Peningkatan permintaan masyarakat terhadap rute itu sangat tinggi, load factornya bisa mencapai 90 persen lebih," ujarnya.
Hingga triwulan III area Surabaya telah mengangkut 1,5 juta penumpang. Dengan load factor sekitar 78-80 persen. Untuk meningkatkan jumlah pelanggan, pihaknya terus menggejot penetrasi Garuda Frequent Flyer (GFF).
Hingga triwulan III member GFF secara nasional mencapai 670 ribu. Sebagian besar berasal dari Regional Indonesia barat, atau sekitar 70 persennya. "Wilayah Surabaya sendiri, jumlah membernya mencapai 45 ribu," katanya.
Hingga akhir tahun ia menargetkan bisa menembus 58 ribu pengguna member GFF. Ari mengatakan, GFF merupakan salah satu strategi ampuh untuk menarik pelanggan loyal. (uma)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Telkomsel Bukukan Laba Tertinggi
Redaktur : Tim Redaksi