JAKARTA - Manajemen Garuda Indonesia berharap Bandar Udara Supadio di Kubu Raya, Kalimantan Barat, dapat menampung pesawat berbadan lebar. Dengan didarati pesawat berbadan lebar, maka bandara itu dapat memberi kenyamanan lebih kepada penumpang.
"Ke depan kita akan pakai pesawat Boeing 737-800 New Generation (NG) untuk penerbangan domestik dan regional. Kita berharap ke depan ya ada penyesuaian di bandara yang selama ini kita masih pergunakan pesawat Boeing 737 Series," kata Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rohan menjawab JPNN, Rabu (4/1), di Jakarta.
Ia menjelaskan, sebenarnya sekarang pesawat yang digunakan masih ada Boeing 737-500. "Ini kita pakai untuk rute yang belum bisa menerima pesawat lebih besar," katanya.
Menurutnya, untuk jenis Boeing 737-800 membutuhkan landasan yang panjang. Sementara itu, saat ini terdapat lima kali penerbangan Garuda Indonesia dari dan ke Pontianak melalui Bandara Supadio.
Lebih lanjut Ikhsan menjelaskan, penerbangan dari dan ke Pontianak melalui Bandara Supadio memiliki potensi yang bagus. Maka dari itu pengembangan bandara merupakan hal yang harus dilakukan. "Kalau ada penyesuaian itu lebih bagus," katanya.
Ia menjelaskan, Kalau yang Boeing 737-800 NG itu memiliki kapasitas tempat duduk sekitar 160 orang. Sedangkan 737 series yang saat ini digunakan hanya memiliki kapasitas 110 tempat duduk saja.
Bandara Supadio saat ini melayani rute penerbangan domestik maupun rute internasional ke sejumlah tujuan yang dilayani oleh enam maskapai penerbangan. Antara lain, Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, Batavia Air, Kalstar, serta Trigana. Total frekwensi penerbangan rata-rata per hari sebanyak 64 penerbangan.
Hingga akhir November 2011, jumlah pergerakan penumpang di Bandara Supadio telah mencapai angka 1,93 juta pergerakan.
Sedangkan kapasitas yang tersedia saat ini hanya untuk melayani sebanyak 875 ribu pergerakan penumpang per tahun.
”Artinya sudah terjadi over capacity di bandara ini, maka pengembangan mutlak harus segera dilakukan,” jelas Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Tri S Sunoko, dalam siaran persnya, Rabu (4/1).
Dijelaskannya, Supadio ke depan akan menjadi bandara modern yang ramah lingkungan, dan mampu melayani hingga 3,2 juta pergerakan penumpang per tahun. Pengembangan yang dilakukan PT AP II akan terfokus pada upaya peningkatan kapasitas terminal penumpang yang mengalami over capacity. Yakni, dengan membangun terminal penumpang yang baru.
Terminal baru akan dibangun di atas lahan seluas 32.000 meter persegi, atau lima kali lipat lebih luas dari terminal yang digunakan saat ini seluas 6.936 meter persegi.
Tri menjelaskan, proses pengembangan Bandara Supadio akan dilakukan secara bertahap, mengingat pelaksanaannya dilakukan tanpa menghentikan operasional bandara yang tengah berjalan. Untuk pembangunan Tahap I yang diawali dengan pelaksanaan ground breaking tersebut, PT AP II menyiapkan dana Rp65 miliar dari estimasi pembiayaan total sebesar Rp390 miliar.
”Bangunan lama nantinya akan kita hancurkan. Secara keseluruhan, proses pembangunan terminal baru ini kami targetkan selesai pada 2014. Namun, kami akan mengupayakan pada 2013, sebagian bangunan dapat dioperasikan,” ungkapnya.
Sebelum mulai pembangunan terminal, AP II sudah lebih dahulu melakukan membangun gedung terminal kargo. Saat ini pelaksanaannya telah memasuki Tahap II. Progress pembangunan mencapai 65 persen. "Terminal kargo baru ini ditargetkan dapat dioperasikan secara penuh pada pertengahan tahun 2012," katanya.
Selain pengerjaan bangunan-bangunan baru yang dilakukan oleh PT AP II tersebut, juga telah diagendakan pembangunan landasan pacu baru Bandara Supadio berukuran 3000 x 60 meter (ultimate) yang proses pengerjaannya dilakukan oleh Satuan Kerja Kementerian Perhubungan, pembangunan taxiway pararel, serta perluasan apron untuk mengantisipasi kehadiran pesawat-pesawat berbadan lebar sejenis Boeing 767 series. ”Saat ini, ukuran terbesar yang mendarat di Bandara Supadio adalah pesawat-pesawat sejenis Boeing 737 series,” jelas Tri. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jasa Raharja Usung Prime Services
Redaktur : Tim Redaksi