Garuda Indonesia Target Angkut 39 Juta Penumpang

Rabu, 20 Desember 2017 – 02:54 WIB
Ilustrasi Garuda Indonesia. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menargetkan total 37 juta hingga 39 juta penumpang pada tahun depan.

Angka tersebut mengalami pertumbuhan 10-15 persen jika dibandingkan dengan target tahun ini, yakni 35 juta hingga 36 juta penumpang.

BACA JUGA: Garuda Resmikan 5 Rute di Hub Indonesia Timur

Sepanjang Januari hingga November 2017, total penumpang yang diangkut Garuda sebanyak 33 juta orang.

Menurut Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala N. Mansury, penambahan jumlah penumpang tersebut sejalan dengan target peningkatan load factor maupun penambahan rute pada tahun depan.

BACA JUGA: Garuda Indonesia Group Siapkan 73 Ribu Kursi Tambahan

”Kami akan mengoptimalkan tambahan frekuensi di beberapa rute yang sudah ada. Kami juga memaksimalkan utilitas pesawat dari 9 jam 40 menit ke 10 jam 15 menit,” ujarnya, Senin (18/12).

Pada 2018, total load factor yang dibidik Garuda mencapai 74 hingga 75 persen.

BACA JUGA: SILAKAN CEK! Sambut Natal, Rute Kapal Milik PT Pelni Diubah

Angka itu naik dari load factor tahun ini sebesar 73,5 persen. Garuda juga akan menambah sekitar 30 rute baru tahun depan.

Perinciannya, sepuluh rute penerbangan internasional dan 20 rute domestik.

”Untuk rutenya di mana saja belum bisa kami umumkan sekarang,” kata Pahala.

Saat ini porsi antara rute domestik dan internasional yang dimiliki Garuda hampir sama.

Yakni, sekitar 50 hingga 52 persen untuk domestik dan 48 hingga 50 persen rute internasional.

Tahun depan Garuda juga membidik kenaikan pendapatan 11-12 persen.

Perseroan memproyeksikan total pendapatan tahun ini mencapai USD 3,3 miliar hingga USD 3,4 miliar.

Pahala mengatakan, pihaknya juga berencana mengikuti kesuksesan sesama BUMN (badan usaha milik negara) lainnya, yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk, untuk menerbitkan global bond berdenominasi rupiah, yakni Komodo Bonds.

Total dana yang dibidik perseroan dari penerbitan tersebut USD 200 juta hingga USD 300 juta. ”Rencananya pada triwulan pertama 2018,” imbuhnya.

Dana yang diperoleh dari penerbitan global bond tersebut rencananya digunakan untuk operasional perusahaan pada 2018.

Perseroan juga akan memaksimalkan pendapatan dari bisnis lain non-penumpang. Misalnya, bisnis kargo yang ditargetkan meningkat 15 persen maupun sales royalty dan sales onboard. (vir/c6/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Beri Diskon 25 Persen untuk Anggota Iluni UI


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler