Garuda Jadi Korban Dualisme

Efek Aturan FIFA, Pemain ISL Dilarang Bela Timnas

Jumat, 09 Desember 2011 – 05:56 WIB

JAKARTA - Ada kabar buruk bagi para pemain lokal dan asing yang tidak bermain di Indonesian Premier League (IPL) sebagai kompetisi resmi PSSIMereka yang non IPL secara tegas tidak boleh memperkuat tim nasional (timnas) di negaranya

BACA JUGA: Patung Buat Tiga Legenda



Dalam pasal 79 poin II Statuta FIFA disebutkan bahwa pertandingan melawan tim yang pemainnya tidak dimiliki klub atau liga yang tidak terafiliasi ke FIFA dilarang main
Itu berarti para pemain yang saat ini berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) dilarang berkostum timnas

BACA JUGA: Boas Balas Serang Media



"Kita sudah diingatkan FIFA tentang hal itu dan harus dilaksanakan
Jika tidak, kita akan kena sanksi," kata Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dalam konferensi pers setelah CEO meetings Divisi Utama PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di Hotel Kartika Chandra tadi malam

BACA JUGA: Peluang Juara Umum Asia



Djohar menegaskan, kebijakan itu tidak hanya berlaku buat pemain Indonesia yang merumput di ISL, tapi juga para pemain asingDi antaranya, Safee Sali (Pelita Jaya/timnas Malaysia) dan Zah Rahan (Persipura/Nigeria)"Ancaman FIFA tidak tanggung-tanggungPemain asing yang bermain di liga yang tidak diizinkan PSSI pasti tidak boleh bermain di timnas negaranya seperti si Safee Sali," jelas Djohar.

Dia menuding orang-orang yang memprakarsai bergulirnya Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama versi PT Liga Indonesia adalah biang kerok kehancuran timnas GarudaYa, timnas Garuda menjadi korban dualisme kompetisi yang saat ini bergulir.

"Ini yang tidak kita inginkanKarena itu, bagi yang memecah belah bangsa, hentikanlahJangan salahkan PSSIYang hancurkan timnas, hentikanlah kegiatanMereka itu bukan pengurus PSSIMereka tidak punya wewenangYang menghancurkan timnas bukan kamiTapi, mereka yang menghancurkan," tegas mantan staf ahli Menpora itu

Dengan adanya larangan dari FIFA tersebut, Djohar mengungkapkan bahwa PSSI akan kembali membentuk kerangka timnas yang baruSebab, saat ini mayoritas pemain yang memperkuat timnas senior dan timnas U-23 adalah para pemain yang berlaga di ISL"Kita akan kerja keras lagi membangun timnas," tegasnya

Penanggung jawab timnas Bernhard Limbong menyatakan bakal mencari solusi berkaitan dengan aturan FIFA tersebutLimbong menyatakan akan terus mencari celah agar semua anak bangsa yang memenuhi syarat bisa berkostum timnas, tak peduli bermain di mana

Jenderal bintang satu itu mengungkapkan akan terus mengupayakan rekonsiliasi di antara pihak-pihak yang saat ini berbeda pendapat agar bersatu demi kemajuan sepak bola nasional"Marilah kita duduk bersama membicarakan bagaimana solusi terbaik," kata Limbong(ali/c4/aww)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengejutkan, Chelsea Juara Grup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler