Garuda Krisis Bigman

Kamis, 15 Maret 2012 – 08:49 WIB
SURABAYA - Di antara tim lima besar, CLS Knights Good Day menjadi tim dengan kekalahan terbanyak. CLS sudah kalah tujuh kali. Mereka terpaut empat kemenangan dari Satria Muda (SM) Britama Jakarta yang berada di puncak klasemen. Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta dan Garuda Speedy Bandung yang masing-masing kalah enam kali adalah pesaing terdekat.
 
CLS sebenarnya berpeluang memperbaiki posisi di lima besar Sabtu lalu (10/3). Namun, hal itu tidak tercapai karena mereka dikalahkan SM. Kemenangan dalam dua pertandingan berikutnya tidak memiliki efek signifikan karena lawan adalah tim papan bawah. Tim itu juga bisa dikalahkan oleh pesaing CLS di top five.

Nah, hari ini (15/3) CLS kembali bertemu pesaing di lima besar, yaitu Garuda. Untuk menebus kekalahan menyakitkan dari SM, menang adalah harga mati bagi CLS. Kemenangan juga membuat langkah CLS dalam dua pertandingan berikutnya akan mudah. Sebab, mereka akan menghadapi tim kuat PJ dan Dell Aspac Jakarta.
Dalam pertandingan di DBL Arena, CLS sebenarnya memiliki catatan bagus saat bertemu Garuda. Tahun lalu dua kali CLS mengalahkan Garuda di DBL Arena, pada musim reguler dan championship series.
 
Namun, kondisinya berbalik tahun ini. Dalam dua pertemuan sebelumnya, Garuda selalu menang. Garuda menjadi satu-satunya tim lima besar yang belum dikalahkan CLS.
Keberadaan Wan Amran sebagai pelatih Garuda menjadi salah satu kunci superioritas mereka atas CLS. Amran adalah pelatih CLS musim lalu. Karena itu, dia benar-benar tahu bagaimana karakter pemain-pemain CLS dan cara menghentikan mereka.

Sayang, Amran tidak didukung skuad terbaik saat bersua untuk kali ketiga dengan CLS hari ini. Dua bigman utama Vinton Nolland Surawi dan Octoviano Permata Sura tidak bisa tampil karena cedera. Praktis, tinggal Hendrik Agustinus yang bisa diandalkan.
 
Minimnya stok di posisi bigman terlihat dalam pertandingan antara Garuda melawan Stadium kemarin. Garuda sangat sulit membendung agresivitas Merio Ferdiansyah dkk. Hasilnya, Garuda hanya menang tipis 58-54. "Rasanya anak-anak meremehkan Stadium. Ini yang tidak boleh terjadi besok (hari ini, Red)," kata Wan Amran.
 
Amran sadar, tanpa Vinton Nolland dkk, partai melawan CLS hari ini akan sangat berat. Apalagi, para pemain Garuda sangat kelelahan. Karena kurang pemain dan pertandingan yang ketat, shooting guard Christ Gideon bahkan sampai bermain penuh 40 menit kemarin.
 
"CLS lebih bagus. Pertandingan pasti akan berat bagi kami. Sebab, bagaimanapun CLS menjadi tuan rumah. Ini akan sangat berpengaruh," kata Amran.
Pelatih CLS Risdianto Roeslan juga tidak sepenuhnya puas dengan performa timnya menjelang laga melawan Garuda nanti. Saat mengalahkan Bimasakti Nikko Steel Malang dengan skor 55-45 (13/3), Risdi kecewa berat dengan permainan timnya.
 
"Anak-anak kadang melakukan passing yang tidak perlu. Under basket dengan tidak maksimal. Apa yang terjadi dengan anak-anak saya juga tidak tahu. Kalau ini terjadi, melawan Garuda akan bahaya," kata pelatih kelahiran Kediri itu.

Risdi menambahkan, para pemainnya harus tampil konsisten menghadapi Garuda. Game plan yang dirancang harus dijalankan dengan maksimal. Yang penting, para pemain tidak membawa agenda sendiri-sendiri pada game hari ini. "Pokoknya, kami harus bermain dengan greget yang tinggi. Anak-anak wajib main bagus karena catatan kami melawan Garuda sangat buruk," imbuhnya. (nur/c2/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Deltras Incar Gelandang Persisam

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler