JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk memastikan tidak akan menambah jalur penerbangan internasional ke China pada 2012. Saat ini Garuda lebih fokus untuk pengembangan jalur penerbangan domestik dan beberapa negara Asia, seperti Taiwan.
Menurut Direktur Pelayanan Garuda Indonesia Agus Priyanto, meski sudah memiliki tiga jalur penerbangan ke Sanghai, Beijing, dan Guangzhou, perusahaannya sedang melakukan kajian untuk rencana membuka beberapa jalur penerbangan baru yang paling sesuai dan menguntungkan di China.
’’Tetapi untuk tahun ini kita (Garuda) belum ada agenda untuk menambah rute ke China. Karena saat ini kita masih harus menghitung semuanya,’’ kata Agus kepada INDOPOS usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dirjen Kementerian Perhubungan dengan Komisi V DPR di Jakarta, Senin (30/1).
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Garuda Indonesia memperbanyak penerbangan ke China. Meneg BUMN Dahlan Iskan mengatakan, penerbangan ke China lebih baik daripada tetap mempertahankan ke Eropa. Di Indonesia penumpang kelas menengah terus bertambah. Hal serupa juga terjadi di negara komunis tersebut.
’’Jumlah penduduknya 1,3 miliar orang. Kemakmurannya luar biasa. Ke China harus lebih banyak lagi. Sekarang memang sudah ada 3 kota yang dilayani. Jakarta-Guangzhou, Jakarta-Beijing, dan Jakarta-Shanghai. Kalau mau dibuka Jakarta-Zhen Zhen,’’ ujar Dahlan beberapa hari lalu.
Agus mengungkapkan, walaupun belum berencana melaksanakan pembukaan jalur penerbangan baru ke China, perusahaan tetap akan melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerjanya. Salah satu yang dilakukan adalah menambah jalur penerbangan dalam negeri dan membuka penerbangan internasional ke Taiwan dan Haneda (Jepang) dan penambahan jalur penerbangan ke Kuala Lumpur (Malaysia).
Dijelaskan Agus, pembukaan jalur penerbangan ke Taiwan direncanakan bisa beroperasi sekali dalam satu hari dan mulai efektif April 2012. Sementara rute penerbangan menuju dan dari Haneda direncanakan terealisasi Mei 2012.
’’Kalau untuk ke Kuala Lumpur kami ingin menambah frekuensi penerbangan hingga 3 kali penerbangan dari yang saat ini yang hanya dua kali penerbangan dalam satu hari. Hal ini karena animo masyarakat untuk melakukan perjalanan ke daerah tersebut sangat tinggi. Kalau domestik kita ada rencana Bandung-Surabaya, Jakarta-Batam, dan Jakarta-Pekanbaru dan semuanya menggunakan Boeing 737,” tuturnya.
Sementara terkait mengurangi frekuensi penerbangannya ke Eropa akibat ancaman krisis ekonomi, Agus menjelaskan bahwa untuk Eropa saat ini Garuda hanya memiliki rute ke Amsterdam, Belanda. Untuk langkah antispasinya, perusahaan mengambil langkah untuk mengurangi jumlah penerbangan yang sebelumnya 7 kali dalam satu minggu menjadi 4 kali penerbangan.
Untuk penerbangan dari Jakarta ke Amsterdam dalam satu minggu akan dilakukan Garuda pada Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu. Sedangkan penerbangan dari Amsterdam ke Jakarta dilakukan setiap Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu. ’’Tetapi nanti jika situasi baik kita akan membukanya kembali,” tegasnya.
Terpisah, anggota DPR Komisi V Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar mengatakan, Garuda selain meningkatkan dan memperluas rute penerbangannya, seharusnya juga bisa meningkatkan kualitas pelayanannya agar bisa bersaing dengan maskapai penerbangan komersial asing.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan bisa mendorong perusahaan plat merah tersebut untuk lebih memperhatikan layanan penerbangan internasionalnya yang potensi benefitnya jauh lebih besar. Sebab, dengan semakin berkualitasnya layanan yang diberikan Garuda, maka multiplayer efek positif yang didapatkan bangsa Indonesia juga besar. (gce)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aset Tumbuh Sekitar 243,2 Persen
Redaktur : Tim Redaksi