JAKARTA - PT. Garuda Indonesia Tbk berhasil merubah kondisi perseroan yang merugi menjadi perusahaan yang menguntungkan. Terbukti, di semester pertama tahun ini Garuda berhasil meraih pendapatan usaha sebesar USD 1,512 miliar dan membukukan laba usaha sebesar USD 10,8 juta (sekitar Rp 99,3 miliar)
"Pendapatan semester pertama meningkat 17,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD 1.285 miliar, dan laba usaha meningkat sebesar 131 persen dibanding periode sama tahun lalu yang masih merugi USD 34,8 juta," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, Rabu (1/8).
Hal ini merupakan hasil implementasi dari program Lompatan Besar (Quantum Leap) yang dimulai 2011 hingga 2015. Quantum Leap merupakan program strategis untuk mengembangkan Garuda Indonesia menjadi airline yang kompetitif dimasa yang akan datang.
Garuda ingin menjadi maskapai yang bukan hanya unggul di tingkat nasional tetapi juga regional dan global. "Peningkatan pendapatan dan laba usaha tersebut berhasil dicapai melalui ekspansi operasional perusahaan, peningkatan kualitas pelayanan dan berbagai langkah efisiensi," cetusnya
Emir mengungkapkan pada semester pertama 2012 Garuda berhasil mengangkut 9.617.568 penumpang atau meningkat sebesar 22,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar 7.858.142 penumpang. Kapasitas produksi (availability seat kilometer/ASK) juga meningkat sebesar 13,9 persen menjadi 17,78 miliar, dari 15,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
"Frekuensi penerbangan juga meningkat 18,6 persen menjadi 72.693 penerbangan, dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 61.286 penerbangan," tuturnya
Selain itu, Garuda Indonesia juga berhasil meningkatkan tingkat isian penumpang (Seat Load Factor/SLF) menjadi 74,8 persen, dari 73,5 persen pada periode yang sama tahun lalu. Utilisasi pesawat meningkat menjadi 10:41 jam dari 10:33 jam pada periode yang sama tahun lalu. Sementara tingkat ketepatan penerbangan (OTP) pada semester I tahun 2012 ini mencapai 85,31 persen. "Ketepatan waktu kita merupakan yang terbaik di Indonesia," bangganya
Pada semester pertama 2012 ini Garuda Indonesia berhasil meningkatkan market share-nya di pasar domestik menjadi 27,6 persen, dari 26,5 persen pada periode yang sama tahun lalu. Sementara market share di pasar internasional meningkat menjadi 24 persen, dari 23.2 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, dalam pengembangan armada dan ekspansi perusahaan yang dilaksanakan, pada tahun 2012 ini Garuda akan menerima 20 pesawat baru. "Terdiri dari empat Boeing 737-800NG, dua Airbus A330-200, sembilan Airbus A320 untuk Citilink, dan lima pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen," terangnya.
Pesawat Bombardier CRJ1000 itu yang nantinya akan digunakan oleh Garuda Indonesia untuk melayani penerbangan rute domestik dan regional melalui hub di Makassar, Medan dan Balikpapan mulai akhir tahun 2012 ini. Dari 21 pesawat tersebut, Garuda Indonesia telah menerima kedatangan 10 pesawat yang terdiri dari empat Boeing 737-800 NG, satu Airbus A330-200 dan lima Airbus A320.
"Dengan kedatangan pesawat-pesawat baru tersebut, maka pada tahun 2012 jumlah armada Garuda Indonesia akan mencapai sebanyak 105 pesawat," tuturnya.
Melalui program Quantum Leap, Garuda Indonesia akan mengoperasikan sebanyak 194 pesawat dengan rata-rata usia 5,8 tahun pada tahun 2015. Dengan keberhasilan menjalankan transformasi bisnis, berbagai kemajuan dan perkembangan Garuda Indonesia diapresiasi oleh berbagai lembaga nasional maupun internasional.
Pada bulan Maret 2012, Garuda Indonesia ditetapkan sebagai The Best International Airline oleh Roy Morgan. "Ini adalah lembaga riset internasional independen yang telah beroperasi selama 70 tahun dan berkedudukan di Australia," jelasnya.(wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aset BNI Tembus Rp 316,8 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi