JAKARTA - Direktur Operasi Garuda Indonesia Novijanto Herupraptomo mengungkapkan pesawat Garuda akan menggunakan vio fuel sebagai bahan bakar. Bio avtur ini merupakan energi yang terbarukan sebagai pengganti dari avtur.
"Saat ini pesawat masih menggunakan avtur sebagai bahan bakar yang berasal dari fosil dan tidak terbarukan. Dan pengganti avtur masih dicari," katanya, di Jakarta, Kamis (27/6).
Ia mengungkapkan, saat ini maskapai Garuda mengkonsumsi lebih dari 1 miliar liter avtur per tahun. "Dari historikal Garuda sejak tahun 2000-2013, jumlah avtur yang kami konsumsi berkisar antara 700juta sampai 1,2 miliar liter avtur per tahun," bebernya.
Novijanto mengatakan, saat ini pihaknya berencana menggunakan vio fuel atau bio avtur sebagai bahan bakar pesawat. "Tapi sampai saat ini, aviation bio fuel belum diproduksi massal untuk pasar penerbangan. Tapi kita tetap akan melakukan uji coba dengan bio fuel pada tahun 2016 nanti," tuturnya.
Lanjutnya, Garuda menargetkan penggunaan bio fuel hingga dua persen pada 2016-2018. Dan ditargetkan penggunaan bahan bakar terbarukan ini meningkat menjadi tiga persen dalam kurun waktu 2010-2020.
"Untuk penggunaan satu persen bio fuel, setara dengan sepuluh juta liter bahan bakar untuk pesawat. Dan penggunaannya akan dilakukan secara bertahap," ungkapnya.
Novijanto menambahkan, dirinya berharap agar ada produsen bio fuel di Indonesia. "Dengan catatan, harganya kompetitif dan unsur kimianya sama dengan avtur," pungkasnya. (ian/jpnn)
"Saat ini pesawat masih menggunakan avtur sebagai bahan bakar yang berasal dari fosil dan tidak terbarukan. Dan pengganti avtur masih dicari," katanya, di Jakarta, Kamis (27/6).
Ia mengungkapkan, saat ini maskapai Garuda mengkonsumsi lebih dari 1 miliar liter avtur per tahun. "Dari historikal Garuda sejak tahun 2000-2013, jumlah avtur yang kami konsumsi berkisar antara 700juta sampai 1,2 miliar liter avtur per tahun," bebernya.
Novijanto mengatakan, saat ini pihaknya berencana menggunakan vio fuel atau bio avtur sebagai bahan bakar pesawat. "Tapi sampai saat ini, aviation bio fuel belum diproduksi massal untuk pasar penerbangan. Tapi kita tetap akan melakukan uji coba dengan bio fuel pada tahun 2016 nanti," tuturnya.
Lanjutnya, Garuda menargetkan penggunaan bio fuel hingga dua persen pada 2016-2018. Dan ditargetkan penggunaan bahan bakar terbarukan ini meningkat menjadi tiga persen dalam kurun waktu 2010-2020.
"Untuk penggunaan satu persen bio fuel, setara dengan sepuluh juta liter bahan bakar untuk pesawat. Dan penggunaannya akan dilakukan secara bertahap," ungkapnya.
Novijanto menambahkan, dirinya berharap agar ada produsen bio fuel di Indonesia. "Dengan catatan, harganya kompetitif dan unsur kimianya sama dengan avtur," pungkasnya. (ian/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awal Juli, Garuda Luncurkan Layanan First Class
Redaktur : Tim Redaksi