jpnn.com, JAKARTA - Garudafood selama dua tahun terakhir berkolaborasi dengan para pemuda Karang Taruna Desa Sukobubuk Pati dalam melakukan pengelolaan limbah sampah organik maupun an-organik. Lebih dari 20 bank sampah Pati, Jawa Tengah, digandeng Garudafood.
Dilansir dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dari 35 juta ton timbulan sampah di tahun 2022, 40,6% sampah didominasi oleh sisa makanan sedangkan 17,9% lainnya merupakan sampah plastik.
BACA JUGA: Garudafood Raih Penghargaan ESG di Ajang TrenAsia ESG Award 2023
“Kami sangat mendukung semangat masyarakat desa yang kini mulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan limbah sampah baik organik maupun an-organik," kata Business Unit Head Garudafood Pati Augustinus Winardi dalan keterangan resminya, Selasa (19/9).
Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, pelaku usaha dan komunitas ini, diyakini Augustinus dapat membentuk rantai nilai pengelolaan sampah yang berkontribusi pada pengurangan sampah nasional dan pencapaian target penurunan emisi Gas Rumah Kaca.
BACA JUGA: Kampung Wirausaha Garudafood Jadi Program Inkubasi Perusahaan, Dukuhg SDGs
Dimulai dari langkah kecil untuk mampu membawa perubahan besar dengan semangat gotong royong dan saling menumbuhkembangkan.
Limbah organik berupa limbah sisa makanan rumah tangga, pasar, maupun kantin pabrik diolah oleh para pemuda karang taruna menggunakan metode bio-konversi maggot melalui program pembinaan Kampung Wirausaha Maggot Garudafood.
BACA JUGA: Galang Dukungan, Warga Sipil Ukraina Datangi Muhammadiyah, MUI hingga GarudaFoods
Berlokasi di Desa Sukobubuk, Pati Jawa Tengah budidaya maggot ini telah beroperasi sejak 2021 dan sempat mengalami kendala akibat adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat wabah Covid-19.
"Namun, program ini kembali aktif dan hingga saat ini berhasil mengolah lebih dari 11-ton sampah organik," ujarnya.
Program Kampung Wirausaha Maggot Garudafood berawal dari kesadaran para pemuda Karang Taruna dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan untuk mendukung program pemerintah yakni ‘Zero Waste Zero Emission’.
Niat baik mereka pun disambut oleh salah satu perusahaan makanan minuman terbesar di Indonesia, yakni PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk yang memiliki 2 unit pabrik pengolahan kacang di Pati dan memiliki visi yang sama untuk turut aktif dalam program pengurangan jejak emisi karbon.
“Kami berterima kasih kepada Garudafood yang menjadi supporting system kami dalam mendirikan fasilitas rumah Maggot, memberikan kami pelatihan budidaya maggot dan terus mendampingi dan membina kami hingga saat ini.’ ujar Rifqi Suweno, Karang Taruna Desa Sukobubuk.
Hingga saat ini, Kampung Wirausaha Maggot Garudafood telah memproduksi lebih dari 4-ton maggot fresh/maggot hidup, lebih dari 6-kg telur maggot, pupuk kasgot, hingga lebih dari 120 ekor ayam kampung sebagai salah satu komoditi turunan. Keseluruhan omset hasil dari penjualan dikelola sepenuhnya oleh Karang Taruna Desa Sukobubuk.
Dalam kesempatan yang sama, Garudafood juga menggandeng penggiat lingkungan untuk mengaktifkan kembali lebih dari 20 komunitas Bank Sampah di Pati untuk mengatasi permasalahan sampah an-organik terutama plastik kemasan atau Multi-Layer Packaging (MLP).
Hasil kolaborasi antara pabrik Garudafood Pati dengan komunitas Bank Sampah berhasil mengumpulkan lebih dari 6-ton sampah MLP.
Selain melakukan pembinaan dan pendampingan, puluhan komunitas ini diberikan workshop kreasi daur ulang sampah plastik untuk diolah menjadi papan press sehingga dapat dijadikan berbagai kerajinan komersial seperti kotak tissue, drop-box, gantungan kunci, kursi, meja dan lain sebagainya pada Selasa, 19 September 2023 di pabrik Garudafood Pati, Jawa Tengah.
Garudafood berharap dengan adanya program-program ini dapat menyadarkan masyarakat agar makin peduli terhadap lingkungan serta dapat konsisten menerapkan gaya hidup zero waste di kehidupan sehari-hari.
Dalam rangka penerapan praktik strategi keberlanjutan, Garudafood saat ini tengah mengembangkan green innitiatives yang fokus pada pengurangan penggunaan energi dan emisi, serta menjalankan program energi baru terbarukan (renewable energy) dan bio massa serta mulai menginisiasi penggunaan kendaraan listrik di unit operasional bisnis perusahaan.
Garudafood juga melakukan pengurangan penggunaan kertas dan air dalam seluruh kegiatan operasionalnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad