jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan, sekecil apa pun sebuah isu dapat memengaruhi elektabilitas dari pasangan calon presiden yang bertarung di Pilpres 2019.
Misalnya, calon wakil presiden Ma'ruf Amin menyebut mereka yang tidak bisa melihat prestasi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai budek dan buta, dinilai berpeluang memengaruhi elektoral Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
BACA JUGA: SBY Tidak Salah, Bangsa Ini Butuh Presiden Seperti Prabowo
"Isu itu saya kira berpengaruh terhadap elektoral Jokowi-Amin, apalagi kalau sampai di blow-up dan digoreng hingga gosong," ujar Ujang kepada JPNN, Jumat (16/11).
Pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini kemudian menunjukkan fakta, sudah ada dua pihak yang melaporkan ucapan Kiai Ma'ruf tersebut ke Bawaslu. Artinya, ada pihak yang menganggap ucapan cawapres nomor urut 01 tersebut tidak tepat.
BACA JUGA: Yusril Merapat ke Jokowi, PBB Diprediksi Kecipratan Untung
Meski demikian, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini menegaskan, pemungutan suara masih cukup lama. Artinya, terbuka kemungkinan munculnya hal-hal baru yang membuat orang lupa dengan pernyataan Kiai Ma'ruf soal 'budek-buta'.
"Saya kira bisa saja isu tersebut akan tertutupi isu-isu lain yang lebih seksi dan lebih besar. Jadi, pada akhirnya tidak memengaruhi elektoral Jokowi-Ma'ruf Amin," pungkas Ujang.
BACA JUGA: Warning Hasto untuk Caleg Parpol Pengusung Jokowi-Maruf
Sebelumnya, Ma'ruf dilaporkan Yogi Madsuni dari Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia dan Persatuan Aksi Sosial Tuna Netra Indonesia (Pasti) ke Bawaslu. Yogi, diwakili kuasa hukumnya Ahmar Insan Rangkuti.
"Itu (pernyataan budek-buta) menghina, merendahkan, menyepelekan kaum disabilitas tunanetra dan tunarungu. itu yang ingin yang dikoreksi oleh teman-teman dari disabilitas ini," ujar Ahmar di Bawaslu, Jakarta, Kamis (15/11).
Kiai Ma'ruf juga dilaporkan ke Bawaslu oleh seorang warga bernama Bonny Syahrizal, didampingi advokat Senopati 08, Rabu (14/11). Pelapor merupakan bagian dari Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR), sayap Partai Gerindra.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapa Bilang Pak SBY Marah?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang