jpnn.com - SAMARINDA – Ancang-ancang APPI (Asosiasi Pemain Profesional Indonesia) untuk memboikot semua turnamen sepanjang 2016 bila tidak adanya kejelasan kompetisi, tampaknya tidak boleh disepelekan. Pasalnya, rencana itu juga mendapat dukungan dari para pemain.
Salah satunya datang dari kapten Mitra Kutai Kartanegara, Zulkifli Syukur yang menegaskan bahwa rencana APPI itu adalah sesuatu yang wajar.
BACA JUGA: Hadawww.. Petenis Cantik Ini Absen di Australia Open
“Di internal pemain memang sudah ada rencana itu sejak lama. Dan, bagi saya, keputusan itu sah-sah saja ditempuh oleh asosiasi pemain demi keselamatan semua pemain Indonesia,”kata Zulkifli setelah menjalani latihan di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, kemarin (8/1). “Karena selama ini turnamen hanya bisa dinikmati oleh segelintir pemain,”ucapnya.
Zulkifli lantas menyebutkan bahwa, ada ribuan pemain dan ratusan pelatih yang akhirnya harus menganggur setelah PSSI memutuskan untuk menghentikan seluruh kompetisi sepak bola nasional pada 2 Mei lalu.
BACA JUGA: Kece Tiada Tara! Bomber Inter Milan Akhirnya Bertahan
Padahal, saat itu, pemerintah tetap menginsturksikan agar kompetisi yang telah menjadi roh sepak bola itu tetap harus dilaksanakan. Namun, PSSI bergeming.
Menurutnya, pemain-pemain hebat dan tim-tim besar berpotensi untuk mendapatkan keuntungan dengan hadirnya sejumlah turnamen ini.
BACA JUGA: Resmi.. Persija Lepas Bambang Nurdiansyah
Namun, itu tidak dirasakan oleh pemain-pemain di level Divisi Utama dan Liga Nusantara serta para pemain usia muda yang selama ini hanya bisa menjadi penonton tanpa memiliki kepastian masa depan sepak bola.
Dengan begitu, bila APPI akhirnya benar-benar sampai pada keputusannya untuk memboikot semua turnamen, maka dia akan memutuskan untuk berdiri di pihak payung organisasi semua pemain profesional tanah air itu. Dia pun berharap, turnamen Piala Jenderal Sudirman itu akan menjadi turnamen yang terakhir.
“Keputusan untuk memboikot semua turnamen itu karena kami tidak mau memikirkan nasib kami sendiri. Namun, juga demi masa depan sepak bola seluruh pemain tanah air di semua level kompetisi,” katanya.
“Jadi, kalau tidak ada kejelasan kompetisi, maka mungkin ini kali terakhir pemain – pemain untuk ikut turnamen,” tegasnya.
Padahal, seperti yang diketahui, ada sejumlah turnamen yang akan digelar setelah Piala Jenderal Sudirman berakhir, 24 Januari mendatang. Di antaranya adalah Piala Mara Halim, Piala Bhayangkara dan Piala Gubernur Kalimantan Timur. Khusus untuk turnamen terakhir, Mitra Kukar yang tidak lain adalah tim Zulkifli juga akan mengambil bagian.
Dia juga menyarankan kepada PT Liga Indonesia yang selama ini telah mendapatkan mandat dari klub-klub sepak bola untuk menggelar kompetisi, untuk segera memenuhi sejumlah syarat yang dimintakan oleh pemerintah lewat BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia). Salah satunya dengan meminta rekomendasi dari Tim Transisi PSSI.
“Kalau PT Liga sudah memenuhi syarat itu, kami berharap agar pemerintah juga tidak lagi mempersulit PT Liga untuk menggelar kompetisi,” harapnya.
Sementara itu, terkait rencana APPI tersebut, kapten Arema Cronus Achmad Bustomi memilih untuk menunggu sambil mengikuti perkembangan sepak bola tanah air.
“Saya akan memberikan komentar bila APPI sudah mengeluarkan rilis resmi mereka,” ujar Bustomi yang hanya bisa tersenyum saat diberikan pertanyaan apakah akan mendukung langkah APPI nanti. (ben)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren, Tim Layar Kepri Raih Juara Dua di Ajang Internasional
Redaktur : Tim Redaksi