Gawat, Pendeta Diserang Hacker dengan Gambar Asusila saat Ibadah Online via Zoom

Kamis, 21 Mei 2020 – 15:09 WIB
Hacker. Ilustrasi: Daily Telegraph/Alamy

jpnn.com, TEXAS - Pendeta Kris Cervantes dari Unitarian Universalist Fellowship di Waco, Texas, Amerika Serikat mengatakan sekelompok hacker menyerang layanan online gereja dengan konten pornografi anak.

Cervantes mengaku pihaknya sedang melangsungkan kebangkitan gereja secara online via Zoom. Tiba-tiba hal di luar dugaan muncul.

BACA JUGA: Nasihat Pendeta Kurang Mempan, Hotman Paris Minta Ikut Berdakwah dengan Aa Gym

Layar yang menampilkan pembicara utama tiba-tiba disusul dengan GIF berupa pornografi anak. Tentunya kejadian ini telah marak terjadi pada aplikasi Zoom, banyak yang menyebut hal tindakan tersebut ialah Zoom-bombing.

"Gambar muncul hanya sepersekian detik. Itu tidak masuk akal," kata Cervantes seperti dikutip New York Post, Rabu (21/5).

BACA JUGA: Hacker Australia Ungkap Detail Operasi Rahasia Menghancurkan Unit Propaganda ISIS

Respon pertama Cervantes hanyalah menutupi layar. "Dengan melakukannya, semoga tidak ada jemaat yang melihat gambar tak pantas itu," harapnya.

Namun, tampilan zoom-bombing pornografi anak tersebut berlangsung selama 12 detik. Para adminastrator panik dan langsung mencoba menghilangkannya.

BACA JUGA: Microsoft Berhasil Lumpuhkan Operasi Kelompok Hacker Korut

Mereka kemudian mencoba mengambil nafas dalam-dalam untuk meredam kepanikan.

"Pelaku menggunakan nama "Kristina". Meski asing di telinga, pemilik akun itu tetap kami izinkan untuk mengikuti misa lewat zoom. Sebab, selama ini kami memang terbuka, tidak pernah mambatasi siapapun," ujarnya.

Serangan itu telah membawa beberapa perubahan kebijakan. Pada hari-hari berikutnya, para pejabat gereja mencari bantuan keamanan siber dan belajar bagaimana meningkatkan pengaturan privasi mereka masing-masing.

“Kejadian zoom-bombing pornografi anak itu benar-benar menghancurkan dan mengerikan. Secara eksplisit, kami melarang kegiatan atau konten yang tidak senonoh, tidak senonoh, ilegal atau kasar di platform. Kami sedang melakukan penyelidikan” kata juru bicara Zoom.

Diketahui, “Zoom-bombing” adalah fenomena di aplikasi Zoom yang sering muncul ketika seseorang sedang melakukan meeting atau pertemuan secara virtiual.

Para hacker sengaja mengganggu pertemuan virtual dengan meneriakkan kata-kata kotor, menampilkan gambar yang mencela, atau menempatkan gambar asusila di layar. (mg9/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler