Gawat! Ribuan Buruh Migas Terancam PHK

Jumat, 29 Januari 2016 – 11:49 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) menyebut anjloknya harga minyak dunia saat ini hingga ke kisaran US$ 30 per barel yang merupakan level terendahnya sejak tahun 2004, akan membuat perusahaan-perusahaan minyak di dunia mengalami kerugian dan terancam melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran di sektor migas.

Presiden KSBSI Mudhofir Khamid, memperikarakan anjloknya harga minyak dunia disebabkan antara lain karena kebijakan ekonomi Amerika yang menjaga harga minyak rendah akibat dari politik luar negeri Amerika di Timur Tengah yang menyebabkan produksi minyak yang berlebihan.

BACA JUGA: Curigai Ada Mark Up Proyek KA Jakarta-Bandung

Meskipun saat ini Indonesia tidak lagi menggantungkan pendapatan pada sektor migas sebagai pendapatan utama, katanya, tapi anjloknya harga minyak dunia tersebut akan berpengaruh pada industri migas nasional.

Dia mengutip hasil survey DNV GL, salah satu perusahaan konsultan migas yang menyatakan turunnya harga minyak dunia secara drastis membuat pendapatan dari perusahaan minyak turun drastis.

BACA JUGA: Jokowi Sumrigah Kunjungi Balai Kota DKI

Akibatnya perusahaan minyak akan mengambil kebijakan pemangkasan biaya produksi yang berdampak pada timbulnya PHK, pemangkasan biaya investasi dan pemangkasan biaya distribusi.

“Berdasarkan kondisi tersebut, diperkirakan ada sekitar 300 ribu buruh yang bekerja pada industri migas di Indonesia yang  terancam mengalami PHK akibat merosotnya harga minyak dunia," kata Mudhofir di Jakarta, Jumat (29/1).

BACA JUGA: Klaim 75 Persen Kader Senior Gabung Partai Golkar Indonesia

Melihat sinyalemen harga minyak dunia yang semakin melemah dan bisa berdampak pada industri migas nasional, maka KSBSI meminta kepada pemerintah untuk segera mengantisipasi dan membuat kebijakan yang melindungi buruh yaitu rakyat Indonesia yang bekerja di sektor migas serta melindungi pengusaha sebagai penyedia produk energi migas yang menyediakan lapangan kerja.

“Belajar dari situasi perlambatan ekonomi Indonesia pada akhir tahun lalu, pemerintah agar memberikan kebijakan berupa insentif bagi industri migas agar dapat bertahan dalam situasi ini. Dengan begitu PHK di sektor industri migas dapat dihindari,” tambahnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Datang, Pengamanan Balai Kota Diperketat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler