Kurangnya stok darah ini, kata Agus, karena para pendonor biasanya berhenti atau mengurangi menyumbangkan darah selama Ramadan. Stok darah terhenti, namun jumlah permintaan tetap sama, sehingga antara persediaan dan permintaan tidak berimbang. “Jumlah pendonor saat Ramadan dalam sehari hanya 2-3 orang saja,” tambahnya.
Dikatakan, saat ini stok darah yang ada di PMI tidak lebih dari sepuluh kantong, itupun darah titipan yang sudah ada pemiliknya, sedangkan untuk stok darah untuk yang lain tidak ada. “Dalam kondisi saat ini (berpuasa) minat untuk mendonor berkurang,” ucapnya.
Untuk mengatasi keengganan mendonor saat pagi hari, PMI menyiapkan pelayanan hingga malam hari. Sementara untuk agenda donor darah massal di bulan ramadan juga berkurang drastis.
Sementara itu, Roni, Petugas Transfusi Darah di Bank Darah RSUD Murjani Sampit, membenarkan kekosongan tersebut. Menurutnya kekosongan stok darah di Bank Darah RSUD Murjani, sudah sekitar seminggu terakhir.
“Untuk mendapatkan darah terpaksa mengandalkan pendonor dari pihak keluarga pasien yang mendonor atau mencari pendonor,” kata Roni.
Rata-rata, kata Roni permintaan dalam sebulan mencapai 250-350 kantong darah. Saat ramadan seperti ini, pihaknya sulit memenuhi permintaan daerah, karena keterbatasan stok. “Untuk kelangsungan permasalahan ini saya mengimbau agar warga mendonorkan darahnya, karena saat ini stok darah sudah kosong,” ujarnya. (hen/ton)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disiapkan Jalur Mudik Baru untuk Sepeda Motor
Redaktur : Tim Redaksi