NEW YORK - Awan kelam memayungi dunia atletik. Skandal penggunaan zat terlarang mengguncang nomor lari jarak pendek. Nama-nama besar terlibat dalam kasus yang diungkap hampir bersamaan di dua negara produsen utama sprinter, Amerika Serikat (AS) dan Jamaika, akhir pekan lalu.
Agensi Anti doping Amerika Serikat (USADA) mengumumkan sprinter terbaik Amerika Serikat (AS) Tyson Gay terindikasi doping. USADA mengeluarkan pernyataan pertamanya pada Jumat seiring positifnya sampel A yang diuji. Sampel tersebut berasal dari sampel Gay yang diambil pada sebuah ajang Mei tahun ini.
Kabar tersebut disambung dengan berita buruk dari Jamaika. Mantan pemegang rekor dunia nomor lari 100 meter Asafa Powell disebutkan positif mengonsumsi stimulant terlarang. Bersama seorang rekannya, Sherone Simpson gagal emlalui tes doping saat berlangsungnya Kejuaraan Nasional Jamaika, akhir Juni lalu.
USADA tak merilis zat terlarang yang dikonsumsi Gay. Lain halnya dengan pihak Jamaika yang menyebutkan Powell dan Simpson yang sama-sama mengonsumsi Oxilofrine, zat perangsang yang kerap terdapat pada suplemen diet.
Dalam keterangan yang dilaporkan ESPN dan Associated Press, Gay juga belum menyebutkan zat terlarang macam apa yang terbukti positif dalam sampelnya. Tapi, dia mengatakan sampel yang diuji oleh USADA tersebut berasal dari hari istirahat atau di luar kompetisi. Karena itu, dia segera melakukan uji sampel B. diperkirakan pekan ini.
"Saya tak punya cerita sabotase, kebohongan, atau apa pun yang membuat kabar ini seperti sebuah kesalahan. Saya mempercayai seseorang dan saya lalai. Kadangkala hal itu wajar dan umum," ujar Gay seperti dikutip ESPN.
Kabar tersebut sekaligus menghentikan persiapan Gay menuju Kejuaraan Dunia Atletik yang berlangsung di Moskow, Rusia, bulan depan. Sebuah pukulan besar bagi dunia atletik AS. Sebab, musim ini, Gay menunjukkan bebas cedera dan siap meraih gelar juara di nomos spesialisasinya, 100 meter dan 200 meter.
"Ini bukan kabar yang diinginkan semua pihak, kapan pun, juga siapa pun atletnya. Kami belum tahu bagaimana faktanya dan menyerahkan pada USADA meperlakukan hal ini sesuai wewenangnya," ungkap Max Siegel, CEO USATF (Federasi Atletik AS).
Gay menatap tahun yang positif seperti yang diperolehnya pada 2007, saat meraih tiga emas di Kejuaraan Dunia. Dia tak lagi mengalami masalah seperti yang didapatnya sebelum Kejuaraan Dunia 2009 dan 2011. Dalam bebrapa tahun terakhir, dia mengalami beberapa cedera termasuk cedera hamstring dan paha, termasuk operasi pada pinggangnya tahun lalu.
Sementara Powell menegaskan tak merasa bersalah atas temuan doping pada tubuhnya. Dia dan tim pelatihnya tengah melakukan investigasi internal untuk mengetahui asal zat terlarang yang masuk ke dalam tubuhnya. Dia akan tetap bekerja sama dengan berbagai pihak yang berwenang termasuk pihak hukum untuk membuat kasusnya kian jelas.
"Saya ingin semuanya jelas saat saya mengungkapkan keterangan pada keluarga, teman dan seluruh fans saya. Saya tak pernah mengetahui atau berniat memakai suplemen apa pun untuk dilanggar. Saat ini atau kapan pun, saya bukan orang yang curang," beber Powell pada Associated Press.
Powell membantu tim Jamaika meraih emas apada estafet 4x100 meter di Olimpiade Beijing 2008. Dia juga orang Jamaika terakhir yang meraih rekor dunia 100 meter sebelum akhirnya diraih lagi oleh rekan senegaranya USain Bolt di Beijing. (ady)
Agensi Anti doping Amerika Serikat (USADA) mengumumkan sprinter terbaik Amerika Serikat (AS) Tyson Gay terindikasi doping. USADA mengeluarkan pernyataan pertamanya pada Jumat seiring positifnya sampel A yang diuji. Sampel tersebut berasal dari sampel Gay yang diambil pada sebuah ajang Mei tahun ini.
Kabar tersebut disambung dengan berita buruk dari Jamaika. Mantan pemegang rekor dunia nomor lari 100 meter Asafa Powell disebutkan positif mengonsumsi stimulant terlarang. Bersama seorang rekannya, Sherone Simpson gagal emlalui tes doping saat berlangsungnya Kejuaraan Nasional Jamaika, akhir Juni lalu.
USADA tak merilis zat terlarang yang dikonsumsi Gay. Lain halnya dengan pihak Jamaika yang menyebutkan Powell dan Simpson yang sama-sama mengonsumsi Oxilofrine, zat perangsang yang kerap terdapat pada suplemen diet.
Dalam keterangan yang dilaporkan ESPN dan Associated Press, Gay juga belum menyebutkan zat terlarang macam apa yang terbukti positif dalam sampelnya. Tapi, dia mengatakan sampel yang diuji oleh USADA tersebut berasal dari hari istirahat atau di luar kompetisi. Karena itu, dia segera melakukan uji sampel B. diperkirakan pekan ini.
"Saya tak punya cerita sabotase, kebohongan, atau apa pun yang membuat kabar ini seperti sebuah kesalahan. Saya mempercayai seseorang dan saya lalai. Kadangkala hal itu wajar dan umum," ujar Gay seperti dikutip ESPN.
Kabar tersebut sekaligus menghentikan persiapan Gay menuju Kejuaraan Dunia Atletik yang berlangsung di Moskow, Rusia, bulan depan. Sebuah pukulan besar bagi dunia atletik AS. Sebab, musim ini, Gay menunjukkan bebas cedera dan siap meraih gelar juara di nomos spesialisasinya, 100 meter dan 200 meter.
"Ini bukan kabar yang diinginkan semua pihak, kapan pun, juga siapa pun atletnya. Kami belum tahu bagaimana faktanya dan menyerahkan pada USADA meperlakukan hal ini sesuai wewenangnya," ungkap Max Siegel, CEO USATF (Federasi Atletik AS).
Gay menatap tahun yang positif seperti yang diperolehnya pada 2007, saat meraih tiga emas di Kejuaraan Dunia. Dia tak lagi mengalami masalah seperti yang didapatnya sebelum Kejuaraan Dunia 2009 dan 2011. Dalam bebrapa tahun terakhir, dia mengalami beberapa cedera termasuk cedera hamstring dan paha, termasuk operasi pada pinggangnya tahun lalu.
Sementara Powell menegaskan tak merasa bersalah atas temuan doping pada tubuhnya. Dia dan tim pelatihnya tengah melakukan investigasi internal untuk mengetahui asal zat terlarang yang masuk ke dalam tubuhnya. Dia akan tetap bekerja sama dengan berbagai pihak yang berwenang termasuk pihak hukum untuk membuat kasusnya kian jelas.
"Saya ingin semuanya jelas saat saya mengungkapkan keterangan pada keluarga, teman dan seluruh fans saya. Saya tak pernah mengetahui atau berniat memakai suplemen apa pun untuk dilanggar. Saat ini atau kapan pun, saya bukan orang yang curang," beber Powell pada Associated Press.
Powell membantu tim Jamaika meraih emas apada estafet 4x100 meter di Olimpiade Beijing 2008. Dia juga orang Jamaika terakhir yang meraih rekor dunia 100 meter sebelum akhirnya diraih lagi oleh rekan senegaranya USain Bolt di Beijing. (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Damai Bobotoh-The Jakmania tanpa Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi