jpnn.com, JAKARTA - Sekelompok massa mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Menggugat (AMAM) kembali menggelar demonstrasi di depan Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta Pusat, Kamis (4/8).
Pada kesempatan itu, massa memberikan peringatan kepada Menteri Bappenas Suharso Monoarfa.
BACA JUGA: PPP Hormati Aspirasi Golkar Jatim soal Airlangga-Khofifah
Koordinator AMAM Ajrin mengatakan pihaknya menduga ketua umum PP itu melakukan tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme.
"Ada dugaan-dugaan yang kami duga terhadap Menteri Perencanaan Pembangunan nasional, yaitu Bapak Suharso Monoarfa," kata dia di depan Kantor Bappenas.
BACA JUGA: Kader PPP Berdoa di Depan Kantor Pusat Partai, Bermunajat kepada Allah, Ada Apa?
Dia menduga Suharso telah menyalahgunakan wewenang atau kekuasaan.
Suharso disinyalir telah menerima gratifikasi terkait pemakaian pesawat jet untuk kepentingan pribadinya.
BACA JUGA: Arsul Sani Bilang Begini Soal Persiapan PPP Hadapi Pemilu 2024
"Dugaan kami yang pertama bahwa terjadi penyalahgunaan kekuasaan wewenang yang dilakukan Bapak Suharso Monoarfa," kata Ajrin
Kemudian, AMAM juga menyoroti kenaikan harta kekayaan Suharso Momoarfa. Kenaikan harta Suharso yang tercatat dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) itu sangat janggal.
Dalam LHKPN, jumlah harta kekayaan Suharso meningkat dalam kurun waktu tiga tahun, pertama pada 2018, yang bersangkutan tercatat memiliki Rp 84 juta.
Kemudian pada tahun berikutnya, harta Suharso naik menjadi Rp 59,8 miliar, sementara 2020 sebesar Rp 69,7 miliar.
Angka itu pub semakin tinggi pada 2021 sebesar Rp 73 miliar.
Atas kenaikan harta kekayaan tersebut, massa meminta KPK untuk menindaklanjuti dugaan ini dengan cara memanggil dan memeriksa Suharso Monoarfa. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok, PAN Bakal Daftar ke KPU Bareng Golkar dan PPP
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga