jpnn.com, JAKARTA - Pengelola gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan bangunan yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan tak pernah direnovasi sejak awal dibangun. Gedung yang runtuh di lantai satu itu dibangun sejak 1998.
Farida Yadi salah satu pengelola gedung mengklaim, meski tak pernah direnovasi, bangunan itu selalu rutin dievaluasi.
BACA JUGA: Pengelola Gedung Bakal Audit Pelaksana Proyek BEI
“Terakhir dievaluasi Mei 2017. Pemeriksaan ini berkala dilakukan setiap tahun,” kata dia di lokasi, Senin (15/1).
Farida menambahkan, untuk tower satu sudah bisa beroperasi mulai besok. Sementara tower dua yang menjadi lokasi jatuhnya lantai belum bisa.
BACA JUGA: Sandiaga: Bursa Saham Mestinya Tempat Paling Aman
“Tower dua saya masih menunggu Puslabfor proses penyidikan. Kami belum bisa ngomong dugaan penyebab,” tambah dia.
Dia juga menegaskan, untuk biaya seluruh korban akan ditanggung oleh pihak pengelola.
BACA JUGA: Selasar BEI Ambrol, Menteri Basuki Siapkan Tim Pemeriksa
“Korban kami semua tanggung, kalau kerugian kami belum bisa taksir,” tandas dia. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Identitas 77 Korban Runtuhnya Atap BEI
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan