jpnn.com, JAKARTA - Kebakaran melanda gedung Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Jalan Percetakan Negara, Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (18/7) malam. Polisi langsung bergerak melakukan penyelidikan atas peristiwa kebakaran tersebut.
Kepolisian Sektor Johar Baru memeriksa lima saksi, yang semuanya merupakan pekerja bangunan.
BACA JUGA: BPOM Serahkan Penyelidikan Peristiwa Kebakaran Gedung F Barat Pada Kepolisian
“Kami sedang periksa lima orang saksi. Semuanya itu dari pekerja bangunan, karena sedang ada proyek pekerjaan listrik,” kata Kapolsek Johar Baru Komisaris Polisi Edison saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (19/7).
Dia mengatakan bahwa lokasi gedung yang mengalami kebakaran sedang ada pengerjaan panel listrik.
BACA JUGA: BPOM Menerbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Pfizer
Tim dari Pusat Laboratorium Forensik Polri pun sudah mendatangi lokasi guna melakukan peninjauan lebih lanjut penyebab kebakaran.
"Semalam sudah datang, tetapi pagi ini akan datang lagi melakukan pengecekan," ujar Edison.
BACA JUGA: Kebakaran Kantor BPOM, Sempat Ada Ledakan, Ini Penyebabnya
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasudin Gulkarmat ) Jakarta Pusat Asril Rizal mengatakan kebakaran tersebut terjadi di lantai 1 salah satu gedung dengan luas 200 meter persegi (m2).
"Kerugian ditaksir Rp 600 juta dengan luas area 8x25 meter = 200 meter persegi," kata Asril.
Dia menjelaskan kebakaran diduga terjadi akibat arus pendek (korsleting) listrik.
Kronologi kebakaran dimulai ketika Kantor BPOM sedang ada perbaikan panel di gedung lorong F timur dan F barat.
"Ketika menaikan MCB, timbul ledakan. Petugas keamanan BPOM ingin melakukan pemadaman karena asap yang ditimbulkan pekat. Petugas kewalahan melakukan pemadaman," kata Asril.
Kebakaran di Kantor BPOM terjadi pukul 21.31 WIB, Minggu (18/7).
Sebanyak 17 unit mobil pemadam dikerahkan, berikut pendukungnya seperti 8 pompa dan 9 pendukung.
Sebanyak 75 personel dilibatkan dalam upaya pendinginan "si jago merah".
Kebakaran ditangani dan selesai pukul 00.42 WIB, pada Senin (19/7) dini hari. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy