JAKARTA - Tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden robohnya gedung kosong di kota Philadelphia, Amerika Serikat. Gedung tersebut roboh menimpa gedung barang bekas di sebelahnya. Akibatnya, enam warga dilaporkan meninggal dunia.
Direktur Informasi dan Media Kementerian luar negeri (Kemenlu) P.L.E Priatna menerangkan, sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban akibat reruntuhan gedung yang menimpa toko di Phildelphia tersebut.
Konsulat jenderal (Konjen) RI di New York, Ghafur Dharmaputra juga melaporkan bahwa pihaknya telah melakukan kontak dengan otoritas setempat dan masyarakat Indonesia yang tinggal di kawasan itu. Dan diperoleh informasi bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban atas musibah tersebut.
Gedung empat lantai tersebut diketahui memang sedang dalam tahap perobohan. Pada saat perobohan, reruntuhan dari gedung kosong tersebut menimpa gedung Salvation Army yang sedang buka di sebelahnya.
Menurut laporan aparat setempat, saat ini diduga terdapat dua orang yang masih terjebak di dalam reruntuhan. Dan, kurang lebih terdapat 12 orang luka-luka (minor enjury) dirawat di rumah sakit setempat. Diduga korban merupakan penjaga dan pengunjung toko.
Priatna menyampaikan bahwa Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York sampai saat ini masih terus melakukan pemantauan pada upaya pencarian dan penanganan korban oleh aparat setempat.
"Dan terus menjalin komunikasi dengan masyarakat Indonesia untuk memastikan kondisi para WNI serta memberikan nomor-nomor kontak 24 jam untuk dapat dihubungi", jelasnya kemarin (06/6).
Perobohan dilakukan pada Rabu, tanggal 5 Juni 2013. Insiden terjadi ketika para pekerja sedang menghancurkan gedung berlantai empat di pusat kota Philadelphia tersebut. Saat itu, gedung kosong tersebut ambruk dan menimpa toko barang bekas berlantai dua, Salvation Army. Kejadian diperkirakan terjadi pukul 10.43 waktu setempat.
Walikota Philadelphia juga telah mengarahkan unit pemadam kebakaran dan tim SAR untuk terus melakukan penyelamatan dan penyisiran korban yang masih terjebak di dalam toko Salvation Army. Sementara, ujarnya, untuk korban luka-luka masih di rawat di rumah sakit. (mia)
Direktur Informasi dan Media Kementerian luar negeri (Kemenlu) P.L.E Priatna menerangkan, sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban akibat reruntuhan gedung yang menimpa toko di Phildelphia tersebut.
Konsulat jenderal (Konjen) RI di New York, Ghafur Dharmaputra juga melaporkan bahwa pihaknya telah melakukan kontak dengan otoritas setempat dan masyarakat Indonesia yang tinggal di kawasan itu. Dan diperoleh informasi bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban atas musibah tersebut.
Gedung empat lantai tersebut diketahui memang sedang dalam tahap perobohan. Pada saat perobohan, reruntuhan dari gedung kosong tersebut menimpa gedung Salvation Army yang sedang buka di sebelahnya.
Menurut laporan aparat setempat, saat ini diduga terdapat dua orang yang masih terjebak di dalam reruntuhan. Dan, kurang lebih terdapat 12 orang luka-luka (minor enjury) dirawat di rumah sakit setempat. Diduga korban merupakan penjaga dan pengunjung toko.
Priatna menyampaikan bahwa Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York sampai saat ini masih terus melakukan pemantauan pada upaya pencarian dan penanganan korban oleh aparat setempat.
"Dan terus menjalin komunikasi dengan masyarakat Indonesia untuk memastikan kondisi para WNI serta memberikan nomor-nomor kontak 24 jam untuk dapat dihubungi", jelasnya kemarin (06/6).
Perobohan dilakukan pada Rabu, tanggal 5 Juni 2013. Insiden terjadi ketika para pekerja sedang menghancurkan gedung berlantai empat di pusat kota Philadelphia tersebut. Saat itu, gedung kosong tersebut ambruk dan menimpa toko barang bekas berlantai dua, Salvation Army. Kejadian diperkirakan terjadi pukul 10.43 waktu setempat.
Walikota Philadelphia juga telah mengarahkan unit pemadam kebakaran dan tim SAR untuk terus melakukan penyelamatan dan penyisiran korban yang masih terjebak di dalam toko Salvation Army. Sementara, ujarnya, untuk korban luka-luka masih di rawat di rumah sakit. (mia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menlu Asia Timur dan Amerika Latin Kumpul di Bali
Redaktur : Tim Redaksi