Gedung Setan, Saksi Puluhan Warga Tionghoa Hidup Miskin

Senin, 03 April 2017 – 06:59 WIB
Warga Tionghoa di Gedung Setan, Surabaya. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, SURABAYA - Di kota metropolitan seperti Kota Surabaya ternyata masih banyak sekali warganya yang hidup tidak layak dan serba kekurangan.

Ini seperti yang dialami Wisingky dan orang tuanya.

BACA JUGA: Tokoh Tionghoa: Membangun Jakarta Bukan dengan Perintah

Di usianya yang sudah 70 tahun, Wisingky harus hidup di kamar yang hanya berukuran 2x2 meter dengan satu ranjang yang berukuran satu meter.

Tempat tidur itu digunakannya bersama dengan orang tuanya.

Wisingky dan orang tuanya sudah puluhan tahun hidup di Gedung Setan Jalan Dukuh Kupang Surabaya karena tidak memiliki rumah.

Pemerintah Kota Surabaya jarang memberikan bantuan atau memerhatikan nasib mereka.

Hanya ada beberapa orang dermawan yang datang memberikan bantuan uang juga sembako, seperti yang dilakukan oleh Xiaon Fen, desainer muda asal Surabaya ini .

Dengan didampingi keluarganya, Fen mendatangi Gedung Setan dan membagikan sembako serta uang kepada warga kurang mampu yang hidup di Gedung Setan Surabaya.

Penghuni Gedung Setan mengaku sangat bersyukur,karena masih ada orang yang peduli dengan nasib mereka.

Di Gedung Setan ini tidak hanya Wisingky dan orang tuanya yang hidup serba kekurangan, masih ada 54 kepala keluarga yang juga hidup tidak layak di tempat tersebut.

Xiao Fen berharap ada anak - anak muda di Surabaya peduli dengan nasib mereka.(end/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler