Gedung SMPN 1 Ambruk, 2 Pekerja Tertimbun

Sabtu, 14 Juli 2012 – 16:15 WIB
BOGOR - Kondisi bangunan sekolah di Bogor cukup memprihatinkan. Sejak sebulan terakhir, dua sekolah di Kota Bogor ambruk. Kemarin, tiga ruangan di SMPN 1 Kota Bogor  ambrol dan menimpa dua pekerja bangunan.
   
Kedua pekerja bangunan tersebut menderita luka serius, sehingga  dilarikan ke RS PMI guna mendapatkan perawatan medis. Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 10:15 WIB. Saat itu, terdengar suara gemuruh dari lokasi pembangunan. Spontan, pekerja, siswa dan guru yang tak jauh dari lokasi berhamburan menyelamatkan dari.

Nahas, dua pekerja proyek terjebak di dalam ruangan dan tidak sempat melarikan diri. Keduanya tertimbun reruntuhan bangunan. Beruntung, nyawa dua pekerja  itu masih bisa diselamatkan. “Saya kurang tahu persis kejadiannya, yang saya tahu mereka sedang bekerja,” tutur Wakil Kepala SMP Negeri 1, Budiman.

Ia menerangkan, tiga ruang yang ambrol yakni, ruangan kesenian, ruang arsip dan ruang laboratorium multimedia. Ketiga ruangan tersebut merupakan bangunan zaman Belanda yang rencananya akan direnovasi. "Kemungkinan tidak kuat menahan getaran, akhirnya tiga ruangan itu ambrol," terangnya.

Ia berdalih, ambrolnya tiga ruangan itu disebabkan fondasi bangunan zaman Belanda tersebut kurang kuat karena hanya dilapisi pasir dan campuran bata merah. Karenanya, saat menerima getaran dari alat berat yang sedang melakukan perataan tanah di dekat TKP, bangunan tersebut roboh.

Akibat kejadian itu, semua arsip dan beberapa dokumen penting milik sekolah RSBI itu, tertimbun reruntuhan tembok. Namun, Budiman mengaku tak mengetahui pekerja yang mengalami luka serius akibat tragedi tersebut. “Saya tidak tahu kalau ada pekerja yang terluka,” akunya.

Rencananya, sekolah bertaraf internasional itu akan membangun tujuh kelas masing-masing tiga lantai. Dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), sebesar Rp810.000.000.

Budiman melanjutkan, pihak sekolah sudah melaporkan ambrolnya tiga ruangan tersebut kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor. "Kejadian ini sudah kami laporkan ke Disdik," tukasnya.

Ambruknya tiga ruangan sempat menyita perhatian siswa yang mengikuti masa orientasi peserta didik baru (MOPDB). Saat kerjadian, mereka berhamburan melihat tembok yang berjatuhan.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Fetty Qondarsyah membantah adanya ruangan yang ambrol di SMPN I Bogor. Menurutnya, ketiga ruangan tersebut sengaja dibongkar, karena akan dibangun kelas baru. “Saya sudah mendapatkan laporannya, itu bukan ambruk, tapi sengaja dibongkar,” terangnya.

Berbeda dengan pengakuan pihak sekolah, Fetty membenarkan adanya pekerja yang mengalami kecelakaan saat kejadian. “Benar ada pekerja yang luka, tapi hanya lecet-lecet, tidak parah,” ucap Fetty.

Bulan lalu, kasus sekolah ambruk terjadi di Sekolah Dasar (SD) Negeri Bondongan I, Jalan Pahlawan 35, Kecamatan Bogor Selatan. Atap sekolah tersebut runtuh saat pembagian rapor. Akibatnya, Nani Maryani, guru kelas 4 dan tiga rekannya mengalami luka serius di kepala akibat tertimpa atap kelas.

Namun, dinas yang menaungi pendidikan tetap mengklain bahwa selama 2012, baru sekali kasus sekolah ambruk. “Di tahun 2012, baru satu sekolah yang ambruk yakni, SDN Bondongan I. Sedangkan SMPN I Bogor, memang sengaja dibongkar,” pungkasnya.(cha)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PTN Akan Dibangun di Setiap Provinsi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler