jpnn.com, JAKARTA - Pendukung Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disebut Ahokers mengancam akan golput di Pilpres 2019 mendatang.
Wacana itu muncul menyusul pernyataan sejumlah tim sukses petahana Joko Widodo (Jokowi) yang mengaitkan Ahok dengan istilah jebakan Batman.
BACA JUGA: Kang Agus Jadi Menteri, Bagaimana Nasibnya di Tim Jokowi?
Menurut Rismunandar selaku anggota Relawan Muda Ahok, pernyataan sejumlah timses Jokowi telah memicu respons kritis dari para Ahokers.
"Timses Jokowi seharusnya cakap untuk memilih dan memilah mana isu yang perlu direspon, mana yang tak perlu. Jangan semuanya direspon yang justru memancing kisruh," katanya kepada wartawan, Sabtu (25/8).
BACA JUGA: Siapa pun Ketua Timses Jokowi, Gerindra Tetap Ganti Presiden
Rismunandar menyebut istilah jebakan batman itu mencerminkan ketidakcakapan timses Jokowi dalam merespons isu di tengah publik.
"Tidak cakap karena bukan kapasitasnya untuk merespon hal tersebut. Soal dukungan Pak Ahok biarlah Ahok sendiri yang memutuskan, tidak perlu diringkus oleh timses sebagai jebakan Batman," jelasnya.
BACA JUGA: Ini Alasan Ahmad Dhani Batal Jual Rumah
Lanjut Rismunandar, pernyataan-pernyataan seperti itu juga tak patut dilontarkan oleh timses Jokowi, baik secara etika dan politik kebangsaan.
Sebagai terhukum yang sebentar lagi bebas, memosisikan Ahok sebagai jebakan Batman tidak saja menggiring Ahok mengalami dilema moral dalam menentukan sikap. Sekaligus bisa saja mencerminkan semacam penolakan terhadap kiprah lebih lanjut pengganti Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta itu.
"Sebagai bangsa yang ber-bhinneka tunggal ika butuh kontribusi segenap anak bangsa untuk memajukan negeri. Tidak patut secara politik kebangsaan. Salah satu agenda politik kebangsaan terpenting saat ini adalah merangkul segenap anak bangsa. Itu tidak tercermin dengan melabeli Ahok sebagai jebakan Batman karena pernyataan tersebut secara implisit diskriminatif dan hendak menyisihkan peran seseorang atau sekelompok orang bagi bangsa dan negara ini," papar Rismunandar.
Dia melihat, pernyataan tersebut kontraproduktif dengan kepentingan pencapresan Jokowi-Ma'ruf Amin yang hendak merangkul semua pihak. Selain juga mengindikasikan kurangnya kepercayaan diri timses Jokowi yang justru menari di dalam tabuhan gendang kelompok-kelompok politis tertentu.
"Tidak patut karena tidak selaras dengan misi elektoral Jokowi sendiri. Patut diduga bahwa pendukung Ahok adalah pemilih yang berpotensi untuk golput yang justru lebih banyak merugikan Jokowi sendiri. Memberi label jebakan Batman pada Ahok potensial membuat pendukung Ahok untuk lebih condong Golput," kata Rismunandar.
Tanggapan tersebut menyusul respon dari Johnny G Plate dan Maman Imanulhaq selaku timses Jokowi atas hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyatakan bahwa Ahok adalah sosok tepat untuk meyakinkan pemilih non muslim untuk tidak meninggalkan Jokowi.
Johnny menyebutnya sebagai jebakan Batman, sementara Maman merespons dengan pernyataan bahwa Indonesia bukan hanya Ahok.
"Indonesia bukan hanya Ahok tetapi Ahok adalah bagian dari Indonesia. Atau paling tidak simbol dari bagian bangsa yang perlu tetap dimuliakan," pungkas Rismunandar. (rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sri Mulyani Dicoret dari Timses Jokowi
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh