jpnn.com, JAKARTA - Miss Cambodia 2024 Chanreaksmey Loy sukses menyedot perhatian netizen tanah air saat mengikuti ajang Miss International 2024 di Tokyo belum lama ini.
Hal itu lantaran wanita yang akrab disapa Loy itu fasih berbicara bahasa Indonesia pada ajang tersebut.
BACA JUGA: Sebelum ke Paris Fashion Week 2023, Putry Poyz Gelar Zelovva Show di Jakarta
Rupanya, Loy adalah lulusan program Desain Mode Internasional Binus 2022.
Perempuan yang juga fasih berbahasa Inggris dan Mandarin itu mengaku awalnya bergabung dengan Binus International melalui program gelar ganda karena kampus tersebut bermitra dengan Universitas Northumbria.
BACA JUGA: Klaim Ikut Acara Paris Fashion Week, Bos MS Glow: Sorry, Akan Jadi Pembelajaran Sebelum Ngegas
Meski hanya enam bulan di kampus itu, Loy memaksimalkan pengalamannya dengan memperoleh pengetahuan yang tak ternilai.
“Binus International tidak hanya memberi saya pengetahuan, tetapi juga lingkungan yang mendukung di mana saya merasa terdorong untuk mengejar tujuan saya dan berbagi budaya saya dengan dunia,” kata Loy dalam siaran persnya, Minggu (15/12).
BACA JUGA: Bikin Heboh Karena Bawa Nama Paris Fashion Week, Brand MS Glow Minta Maaf
Selain itu, kata dia, dengan fasih berbagai bahasa asing membuatnya berkembang di lingkungan yang beragam dan memperdalam apresiasinya terhadap budaya Indonesia, khususnya dalam mode.
Semangat Loy untuk mendalami mode lintas budaya membawanya dan sesama mahasiswa Binus International Shafa Praditya dan Jennifer untuk mendirikan merek mode CAHYA.
Trio itu memulai debut memamerkan koleksi mereka di Paris Fashion Week 2022. Mereka yang menghadirkan perpaduan inovatif antara elemen budaya Indonesia dan Khmer.
Pertunjukan mereka di Westin Paris Vendome yang ikonik memikat tokoh-tokoh industri mode terkemuka, yang menarik perhatian pada keindahan dan kecanggihan warisan Asia Tenggara melalui desain modern.
Acara ini menjadi puncak karier Loy dan bukti komitmennya untuk mewakili budaya Asia Tenggara di panggung dunia. Namun dedikasi Loy terhadap mode dan budaya tidak berhenti di Paris Fashion Week.
Sebagai seorang advokat yang bersemangat untuk warisan tradisional dalam konteks kontemporer.
Dia mengikuti magang di SOE Jakarta, merek fesyen terkemuka Indonesia yang dikenal karena memadukan motif tradisional dengan gaya modern.
Perannya sebagai asisten desainer magang memungkinkannya untuk memperdalam pemahamannya tentang industri fesyen sambil bekerja dengan merek yang sama tentang perpaduan budaya.
Loy semakin memperluas keahlian dan jangkauan budayanya melalui peran Konsultan Bakat TikTok lepasnya di ASEAN Foundation.
Dia menggunakan media sosial untuk menyoroti keberagaman budaya dan mempromosikan representasi regional yang positif.
Setelah lulus, Loy melanjutkan perjalanan profesionalnya sebagai eksekutif pemasaran penuh waktu untuk Zando Group di Phnom Penh, Kamboja.
Meskipun jadwalnya padat, ia tetap berkomitmen untuk pertumbuhan pribadi dan penjangkauan masyarakat, menggunakan platform media sosialnya untuk berbagi wawasan tentang kesehatan mental dan kebanggaan budaya.
Dedikasinya terhadap pengembangan diri dan kesadaran budaya ini mendorong motivasinya untuk berpartisipasi dalam kompetisi Miss Cambodia 2024, yang pada akhirnya membawanya pada kemenangan dan perannya sebagai perwakilan negara asalnya, Kamboja, di panggung global.
Merenungkan perjalanannya dalam kompetisi Miss Cambodia dan Miss International 2024, Loy memuji sistem pendukung dan kesempatan pendidikan yang kuat dari Binus International yang telah membentuk kariernya.
“Saya sangat menghargai persahabatan dan koneksi melalui program pertukaran pelajar ini. Fakultas di Binus International juga berperan penting dalam perkembangan saya dengan memberikan bimbingan yang mendalam dan umpan balik yang membangun, hingga saya bisa terjun dalam dunia profesional,” kata dia. (mcr31/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Reza Arap Buka Suara soal Kontroversi Paris Fashion Week, Begini Katanya
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah