jpnn.com, MAKASSAR - Tim Munafri Ariefuddin-Rahman Bando (Appi-Rahman) mengaku kapok bekerja sama dengan lembaga survei Polmark Indonesia besutan Eep Saefulloh Fatah.
Pasangan calon Pilwalkot Makassar 2020 itu kecewa lantaran Eep tidak mengaku survei yang dikeluarkan lembaganya sendiri.
BACA JUGA: Rocky Gerung dan Erwin Aksa Disambut Meriah, Salam Dua Jari
“Insyaallah kami sudah melakukan pergantian pemain. Kami nyatakan bahwa Polmark tak sesuai komitmen,” kata pengendali tim, Erwin Aksa, Senin (14/9).
Masalah ini bermula dari beredarnya hasil survei elektabilitas pasangan calon Pilwalkot Makassar 2020 yang mencantumkan logo Polmark Indonesia.
BACA JUGA: Erwin Aksa Menguatkan Prabowo - Sandiaga di Indonesia Timur
Menurut survei tersebut, pasangan Appi-Rahman unggul dari tiga pesaingnya dengan elektabilitas 31,7 persen.
Namun, belakangan Eep selaku CEO Polmark mengklaim bahwa lembaganya tidak melakukan survei yang dimaksud. Akibatnya, banyak pihak yang menganggap survei tersebut sebagai hoaks.
BACA JUGA: Erwin Aksa Pemecah Kebuntuan Polemik Wagub DKI
Pernyataan Eep jelas membuat Tim Appi-Rahman geram. Pasalnya, mereka punya bukti lengkap bahwa survei tersebut valid.
“Yang ngaco itu mereka. Kami heran saja,” terang Erwin singkat.
Terungkap juga bahwa Polmark memang telah dikontrak tim Appi-Rahman untuk melakukan survei opini publik. Dalam perjanjian kerja sama tertanggal 10 Juli yang diteken Direktur Riset Polmark Eko Bambang Subiantoro, tercantum angka Rp 1,7 miliar sebagai nilai pembayaran proyek.
Eep yang dikonfirmasi terpisah tak mau berkomentar banyak. Dia merasa sudah menyampaikan seluruh yang hal ingin dikatakannya terkait masalah ini.
“Saya gak bersedia kasih komen apapun selain penjelasan yang sudah saya buat itu, mohon dihormati,” kata Eep. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil