Gegara Sepucuk Surat, Trump Gentar Serang Kapal Tanker Iran, Nih Isinya!

Rabu, 27 Mei 2020 – 13:28 WIB
Presiden Amerika Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com - Kapal-kapal tanker Iran yang mengangkut jutaan barel minyak ke Venezuela berjalan mulus tanpa gangguan dari Amerika Serikat.

Keberhasilan ini ternyata gara-gara sebuah memo sampai ke meja Presiden Donald Trump.

BACA JUGA: Ternyata Donald Trump Tak Minum Hidroksiklorokuin Lagi

Sebelumnya dikabarkan, kapal-kapal itu mendapat ancaman dari kapal perang Amerika Serikat.

Bukan sembarang surat memo ternyata, bisa membuat Presiden Donald Trump akhirnya mengurungkan niatnya menggagalkan pengiriman minyak oleh kapal-kapal tanker Iran.

BACA JUGA: Sambut Lebaran, Republik Islam Iran Buka Kembali Situs-Situs Suci Syiah

Memo itu datang dari Veteran Intelligence Professionals for Sanity (VIPS), yang merupakan para eks intelijen Amerika Serikat.

Dalam surat itu, VIPS mendesak Donald Trump untuk menghindari potensi konflik bersenjata ketika kapal tanker minyak Iran mendekati Venezuela, pada Minggu (24/5).

BACA JUGA: Jelang Pemakaman, Kantong Mayat Bergerak-gerak, Ternyata!

Surat itu dikirimkan pada 22 Mei, atau hanya berselang dua hari sebelum kapal tanker minyak Iran yang pertama dari lima kapal yang dikirimkan, yakni Fortune, sampai di Venezuela.

Melalui sepucuk surat itu, VIPS memberikan saran kepada Trump bahwa serangan ke kapal tanker minyak Iran, hanya akan membuat AS rugi besar.

VIPS mengingatkan Trump untuk jangan terlalu gegabah, walaupun AS memiliki kekuatan sangat besar di perairan Karibia untuk menyerang kapal tanker Iran.

"Namun tidak sesederhana itu," tulis memo tersebut, lansir consortiumnews.

"Benar, AS memegang kendali di Karibia. Tetapi itu tidak memiliki keuntungan taktis di Teluk Persia - meskipun jumlah persenjataan AS cukup besar dikerahkan di daerah tersebut. Kami percaya ada peluang bagus bagi Iran untuk memilih Teluk sebagai tempat untuk membalas."

"Dalam pandangan kami, setiap upaya AS untuk melarang akses kapal-kapal Iran ke Venezuela akan secara luas dilihat sebagai tindakan perang. Ini bisa menyebabkan pembalasan yang mungkin tidak pernah kita prediksi sebelumnya," tulis para eks intelijen AS itu.

Apalagi Venezuela adalah negara yang juga mendapat sanksi embargo ekonomi total oleh AS, sama seperti Iran, Suriah dan Kuba.

"Sehingga dorongan nasionalisme dari dalam (rakyat) Venezuela sangat besar untuk menyalahkan AS."

Dua dari lima kapal tanker Iran yang membawa jutaan barel minyak, sudah berhasil sampai di Venezuela.

Kapal tanker Iran yang pertama tiba di Venezuela adalah Fortune, pada Senin 24 Mei 2020.

Hanya berselang kurang dari sehari, kapal tanker kedua, Forest, juga berhasil masuk ke wilayah perairan negara Amerika Latin itu.

Saat kedua tanker ini memasuki teritori Venezuela, kapal perang Yekuna PO-13 pun dikerahkan Angkatan Bersenjata Republik Bolivarian (FANB) untuk melakukan pengawalan, baik saat Fortune dan Forest masuk. (mg8/jpnn)
Tahun Ajaran baru Siswa Masuk Sekolah?


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler