Karena pandemi COVID-19, Pemerintahan negara bagian New South Wales (NSW) di Australia tidak akan memberikan kenaikan gaji selama 12 bulan bagi para pegawai negeri. Lebih dari 400 ribu pegawai negeri di NSW seharusnya naik gaji 2,5 persen setiap tahunnya Dengan kebijakan baru, gaji mereka tidak akan naik selama 12 bulan mendatang Lebih dari 221.400 orang di NSW kehilangan pekerjaan mereka sejak pandemi mulai

 

BACA JUGA: Maaf, Pak Gita Ariadi Sampaikan Kabar Buruk

Keputusan ini diambil karena pemerintah sekarang harus terlebih dahulu menangani meningkatnya jumlah pengangguran karena pandemi tersebut.

Kepala negara bagian NSW, Premier Gladys Berejiklian mengatakan dengan tidak adanya kenaikan gaji maka pemerintah akan menghemat dana sebesar $3 miliar, sekitar Rp 3 triliun.

BACA JUGA: WHO Minta Indonesia Berhenti Gunakan Obat Ini untuk Merawat Pasien Virus Corona

Namun ia memastikan tidak akan ada pegawai negeri yang akan diberhentikan. Photo: Premier NSW Gladys Berejiklian mengatakan bahwa pegawai negeri harus berkorban dengan pembekuan kenaikan gaji selama 12 bulan di tengah masa pandemi. (AAP: Joel Carrett)

 

BACA JUGA: Yogyakarta Perpanjang Status Tanggap Darurat Covid-19

Kebijakan yang berlaku sebelumnya adalah ratusan ribu pegawai negeri di negara bagian setiap tahunnya mendapat kenaikan gaji sebesar 2,5 persen.

Namun perjanjian yang sudah ada dengan polisi, perawat dan pegawai negeri umum lainnya akan berakhir 30 Juni.

Perjanjian yang sudah disepakati sebelum adanya wabah virus corona tidak akan terpengaruhi oleh pembekuan kenaikan gaji tersebut. Tiga tahapan pelonggaran di Australia
Pelonggaran aturan pembatasan pergerakan aktivitas di Australia akan dilakukan secara bertahap.

 

Secara keseluruhan ada sekitar 70 perjanjian dari sekitar 100 perjanjian yang akan terpengaruh oleh pembekuan yang akan mulai diberlakukan di tahun keuangan baru 1 Juli 2020.

Premier Berejiklian mengatakan kebijakan ini akan termasuk jaminan tidak adanya pemutusan hubungan kerja paksa bagi semua pegawai, kecuali untuk jajaran eksekutif senior.

Namun diperkirakan beberapa anggota parlemen lokal NSW akan mengajukan keberatan atas kebijakan tersebut.

Premier Berejiklian mengatakan pembekuan kenaikan gaji akan membuat sektor pegawai negeri tetap aman di tengah masa sulit secara perekonomian sekarang ini.

"Sementara kita sudah berhasil mengatasi masalah kesehatan dari pandemi, kita belum keluar dari kesulitan ekonominya," kata Premier Berejiklian.

"Satu-satunya cara agar NSW keluar dari krisis ini dalam posisi kuat adalah bila kita melakukan pengorbanan, dan itulah yang kami harapkan dari para pegawai negeri." Aksi ekspat Australia di Indonesia
Merasa sebagai rumahnya sendiri, sejumlah warga Australia di Indonesia ikut membantu warga lokal.

 

Sebagai negara bagian terbesar di Australia dari sisi jumlah penduduk, NSW memiliki jumlah pegawai negeri terbesar sebanyak 400 ribu orang, dari keseluruhan 4,2 juta orang pekerja di sana.

Data terbaru dari Biro Statistik Australia (ABS) menunjukkan bahwa 221.400 orang di NSW kehilangan pekerjaan mereka sejak dinyatakan adanya pandemi COVID-19 di bulan Maret.

Tingkat upah di NSW turun 4,9 persen sejak pertengahan Maret, meski ada kenaikan upah di sektor seperti kesehatan, pendidikan dan layanan sosial.

Mereka yang bekerja di sektor akomodasi, layanan makanan, manufaktur, dan sains mengalami penurunan pendapatan lebih dari 12 persen.

Lihat artikelnya dalam bahasa Inggris di sini

Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di Australia hanya di ABC Indonesia

BACA ARTIKEL LAINNYA... Update Corona 27 Mei: Ada Kabar Baik dari Gunung Kidul

Berita Terkait