jpnn.com, TENGGARONG - Libur kompetisi bukan berarti libur mencari rezeki. Meski masih rutin menerima gaji dari sisa kontrak di klub, beberapa pemain memilih menambah pendapatan lewat turnamen sepak bola setingkat antarkampung (tarkam).
Tarifnya pun variatif, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan. Tergantung siapa yang menginginkan jasa mereka dan jarak yang ditempuh.
BACA JUGA: Tak Mau Disebut Pecundang, Gamal Tetap Bersama Mitra Kukar
Saat kompetisi sedang berlangsung, pemain biasanya mendapatkan bonus ketika tim berhasil memenangkan pertandingan kandang maupun tandang.
Tapi dalam situasi libur kompetisi seperti saat ini, pemain hanya mengandalkan gaji. Untuk mengisi kekosongan waktu sembari menambah pemasukan, tarkam menjadi pilihan paling ideal.
BACA JUGA: Mitra Kukar Degradasi, Yoo Jae Hoon Sedih, Mau ke Mana?
Dolly Gultom misalnya, gelandang Mitra Kukar itu mengaku, sudah banyak menerima tawaran tarkam. Tarifnya lumayan. Untuk sekali main dia bisa mendapatkan Rp 2 juta. Tapi terkadang bisa di bawah harga tersebut atau bahkan bisa naik.
“Tergantung yang mengajak saya dan jarak tempuhnya. Kalau jauh, saya minta agak tinggi,” beber eks Pelita Bandung Raya itu.
BACA JUGA: Mitman Berharap BO Bisa Kembali Tangani Mitra Kukar
Dolly menambahkan, dengan mengikuti tarkam, dia bisa menambah pemasukan. Selain itu, alasan lain adalah menjaga kondisi fisiknya tetap bugar. “Nambah pemasukan pasti, tapi intinya adalah menjaga kondisi saya pribadi tetap bagus agar bisa mendapatkan klub musim depan,” imbuhnya.
Hal serupa juga dijalani oleh pemain muda Naga Mekes, Rizky Ramadhan. Pemain asal Bontang itu juga mengandalkan tarkam untuk menambah pemasukan. Eky, sapaan akrabnya, bahkan tak hanya menerima tawaran tarkam sepak bola. Tarkam futsal pun dia jalani.
“Sekarang lagi terima job futsal. Lumayan untuk menyambung napas,” ujarnya. (don/is/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yoo Jae Hoon Pergi dengan Luka
Redaktur & Reporter : Budi