Gelar Event Berkelas Dunia, Sanggam Hutapea: Momentum Mempromosikan Pariwisata Danau Toba

Jumat, 04 Februari 2022 – 18:14 WIB
Pemerhati dan pelaku pariwisata Sanggam Hutapea. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati dan pelaku pariwisata Sanggam Hutapea beberapa tahun lalu mencetuskan idenya untuk menarik perhatian wisatawan mancanegara ke Danau Toba dengan melakukan terobosan berkelas dunia.

Salah satu ide adalah Sanggam menyarankan untuk mengundang komunitas-komunitas mobil  yang  dikemas dalam sebuah event berkelas dunia seperti Lamborghini Touring De Toba, Ferari Touring De Toba dan Mercedes Benz  Touring De Toba.

BACA JUGA: Jokowi Meresmikan 7 Pelabuhan Penyeberangan dan 4 Kapal di Danau Toba

Gagasan Sanggam Hutapea berapa tahun lalu itu tampaknya akan terwujud saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menyebut Danau Toba memiliki potensi besar sebagai penyelenggara event internasional tematik.

Untuk itu, dia meminta izin kepada Presiden Joko Widodo agar Kemenparekraf  menyelenggarakan satu major international event seperti yang sudah diselenggarakan dengan berhasil yaitu Moto GP di Mandalika.

BACA JUGA: Jokowi Resmikan 7 Pelabuhan Penyeberangan & 4 KMP di Kawasan Danau Toba

Dia menyebut Danau Toba memiliki potensi sebagai tempat penyelenggaraan event internasional tematik seperti  “F1 H2O” dan “Tour de Danau Toba”.

Menurut Sanggam Hutapea  penyelenggaraan kegiatan olahraga atau sport event berkelas dunia di Danau Toba akan menarik wisatawan mancanegara ke Danau Toba yang menjadi salah satu destinasi superprioritas yang sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA: KSAL Laksamana Yudo Pimpin Sertijab 3 Perwira Tinggi TNI AL

Menurut Sanggam, penyelenggaraan kegiatan olahraga atau sport event berkelas dunia di Danau Toba akan menpercepat Danau Toba menjadi salah satu destinasi superprioritas.

Sebab, kata dia, apa lagi jika event internasional itu masuk kalender pariwisata yang dilakukan secara rutin.

“Akan lebih menarik lagi jika ada event berkelas dunia di darat dengan mengundang komunitas-komunitas mobil seperti komunitas Lamborghini, Ferari atau  Mercedes Benz,” kata  Sanggam Hutapea di Jakarta, Jumat (4/2).

Sanggam mengatakan perlu menyelenggarakan kegiatan olahraga atau sport event berkelas dunia di Danau Toba. Sebab nama pariwisata Danau Toba sudah sempat tenggelam.

Selama ini atau sejak tahun 1998 saat krisis ekonomi melanda dunia, hampir 20 tahun Pemerintah melupakan Danau Toba. 

Sejak tahun 1998, sampai sebelum Jokowi Presiden, tidak ada satu infrastruktur dibangun di kawasan Danau Toba. Potensi pariwisata Danau Toba itu baru dilihat kembali oleh pemerintah, setelah Jokowi jadi presiden hingga sampai sekarang Pemerintah Indonesia memberikan perhatian lebih ke Danau Toba.

 "Jadi, penyelenggaraan kegiatan olahraga atau sport event berkelas dunia di Danau Toba bukan hanya momentum penting untuk mempromosikan pariwisata Danau Toba  ke level yang lebih tinggi, tetapi juga dapat mendatangkan nilai ekonomis bagi daerah hingga devisa bagi negara,” ujar Sanggam Hutapea.

Sanggam mengapresiasi kekonsistenan pemerintah pusat membangun proyek tol untuk memperpendek jarak tempuh menuju kawasan wisata Danau Toba.

Selama ini, lanjut Sanggam Hutapea, harus diakui masih sangat minim event wisata yang digelar di Danau Toba yang gaungnya secara nasional maupun internasional.

Untuk itu, dia menyarankan mengundang komunitas Ferrari untuk tourning ke Danau Toba, atau menggelar konser bertaraf nasional. Terobosan seperti ini harus dilakukan dan jangan lagi membuat terobosan konvensional.

Sanggam secara tegas meminta kegiatan konvensional dievaluasi atau bahkan dihentikan.

Dia pun mencontohkan pelaksanaan Festival Danau Toba, yang sudah digelar bertahun tahun dan terbukti tidak mampu menarik wisata ke Danau Toba. Apalagi Festival Danau Toba itu terkesan hanya seremonial.

“Promosikanlah Danau Toba itu melalui penyelenggaraan event berkelas dunia dan  memanfaatkan eksistensi Duta-duta Besar Indonesia di seluruh dunia. Saya berpikir akan efektif untuk menjaring wisatawan,” kata Sanggam.

Sanggam Hutapea yang sudah mengunjungi berbagai daerah tujuan wisata dunia, mengakui banyak hal yang sebenarnya bisa diangkat dari keberadaan Danau Toba.

Salah satu di antaranya, sejarah ilmiah pembentukan Danau Toba. Dia menyebut jika sejarah terjadinya Danau Toba dinarasikan dengan baik akan sangat menarik.

Pasalnya, Danau Toba itu terbentuk dari letusan gunung merapi raksasa bernama Gunung Toba sekitar 70 ribu tahun lalu.

Danau Toba ini bukan hanya menjadi salah satu danau terbesar di dunia, tetapi Danau Toba bisa jadi merupakan danau terbesar yang lahir karena letusan gunung api.

Danau Toba yang terbentuk akibat ketusan gunung Merapi adalah warisan dunia. Kenapa disebut warisan dunia? Karena menurut penelitian ilmiah ketika Gunung Toba meletus, dua pertiga penduduk bumi ini musnah.

“Itu penelitian ilmiah, bahkan bisa jadi sejarah DNA ditentukan letusan Gunung Toba ini. Ketika Danau Toba terbentuk, artinya ada rantai DNA yang terputus,” ujar Sanggam.

Menurut Sanggam, sejarah terbentuknya Danau Toba sudah begitu dahsyat kalau dibikin narasinya.

“Jadi, Danau Toba jangan hanya dilihat sebagai danau yang indah, tapi sejarah pembentukannya juga sangat dahsyat, baik secara ilmiah maupun secara geologis,” tukas Sanggam Hutapea.

Sebagaimana diberitakan, Menteri Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berkeinginan mengadakan perhelatan internasional di Danau Toba, tujuannya untuk memperkenalkan destinasi wisata di Sumatera Utara itu.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler