Gelar IPEX 2020, BTN Targetkan Raih Rp 3 Triliun

Sabtu, 15 Februari 2020 – 15:11 WIB
PT Bank Tabungan Negara (BTN) kembali menggelar Indonesia Property Expo (IPEX) pada 15-23 Februari 2020 mendatang. Foto dok BTN

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) kembali menggelar Indonesia Property Expo (IPEX) pada 15-23 Februari 2020 mendatang.

Pada IPEX ke-20 yang digelar di JCC, Jakarta Pusat ini, BTN menargetkan bisa meraup izin prinsip KPR, baik subsidi maupun nonsubsidi sebesar Rp3 triliun dengan target booked sebesar Rp1 triliun.

BACA JUGA: BTN SOLUSI Dirilis Untuk Tingkatkan DPK

“Banyak faktor yang membuat investasi properti menarik saat era suku bunga murah berlangsung, uang muka KPR juga semakin terjangkau setelah aturan relaksasi Loan To Value mulai berlaku Desember lalu dan variasi hunian yang strategis terutama di wilayah Jabodetabek karena sarana dan prasarana transportasi yang sudah jadi seperti LRT, MRT,” ujar Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury dalam Pembukaan IPEX di Jakarta, Sabtu (15/20).

Pada pembukaan IPEX yang dihadiri oleh Wakil Presiden Kiai Ma’ruf Amin tersebut, Pahala juga memaparkan mengenai tantangan dan peluang properti tahun ini. 

BACA JUGA: Selama 70 Tahun, BTN Hadir Kucurkan Kredit Capai Rp600 Triliun

Sektor properti pada 2020, kata Pahala akan menjadi penuh tantangan karena ancaman resesi akibat kondisi geopolitik yang memanas, serta mewabahnya virus korona di Tiongkok yang diperkirakan melumpuhkan kekuatan ekonomi China akan ikut berdampak ke Indonesia. 

Meski begitu, Pahala optimistis sektor properti yang dikenal memiliki multiplier effect ke 170 industri turunan adalah sektor yang bertahan dan bangkit di tengah ancaman dari faktor eksternal tersebut. 

BACA JUGA: BTN Targetkan Bisa Terbitkan 1,8 Juta Kartu Debit Visa Edisi Khusus

Apalagi, pemerintah dan Bank Indonesia memberikan dukungan yang cukup ke sektor properti antara lain antara lain peningkatan batasan tidak kena Pajak Pertambahan Nilai (PPN) rumah sederhana dan rumah sangat sederhana.

Kemudian adanya pembebasan PPN atas rumah/ bangunan korban bencana alam, penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 atas hunian mewah dari 5% menjadi 1%, dan peningkatan batas nilai hunian mewah yang dikenakan PPh dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPNBM).

Bank Indonesia juga mendukung sektor properti lewat kebijakan moneternya, antara lain relaksasi Loan To Value dan pelonggaran Giro Wajib Minimum dan penurunan suku bunga acuan atau BI Rate.

“Kami mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk mendukung sektor properti tetap tumbuh, karena itu Bank BTN tetap mendukung Program Sejuta Rumah yang telah dicanangkan Pemerintah dengan mengandalkan KPR Non Subsidi dan tetap berkomitmen menjadi Bank penyalur FLPP,” kata Pahala.

Tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan kredit yang mayoritas ditopang sektor KPR sebesar 8-10 persen yang didorong pertumbuhan KPR secara keseluruhan sekitar 17 persen.

Sementara untuk segmen KPR Subsidi, Bank berkode saham BBTN ini hanya menargetkan pertumbuhan sekitar 3 persen. 

“Dengan penyelenggaraan IPEX ini, kami berharap masyarakat bisa meninjau langsung properti yang ditawarkan pengembang, dari segala aspek, dari aspek harga, lokasi, kualitas bangunan, fasilitas hunian dan nilai tambah lainnya yang ditawarkan pengembang dan memanfaatkan produk KPR BTN yang sesuai dengan kemampuan konsumen,” tutup Pahala.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler