Gelar Rakor, Gorontalo Kejar Realisasi LTT Padi

Senin, 30 September 2019 – 16:59 WIB
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, GORONTALO - Provinsi Gorontalo terus mengejar realisasi luas tambah tanam (LTT) padi. Untuk mencapai target, digelar Rapat koordinasi di tingkat provinsi, pada 27 September 2019.

Kepala dinas pertanian kabupaten dan kota diminta terjun langsung bersama kelompok tani dan penyuluh pertanian lapangan terus diupayakan.

BACA JUGA: Kementan Percepat Investasi, Naik Tajam 150,7 Persen

Dalam rapat ?koordinasi Upsus Pajale Provinsi Gorontalo dihadiri PJ Tim Upsus Kementan untuk Gorontalo Riza Fahrizal, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljadi Mario, Pasiter 133 (Maramis), Balai Wilayah Sungai (Ronad), Pertamina, PU dan Kadis Kabupaten se gotontalo.

Target luas tambah tanam (LTT) Provinsi Gorontalo bulan September seluas 9.263 ha. Beberapa kabupaten bisa dicapai targetnya, dan untuk beberapa kabupaten masih harus dikejar targetnya.

Muljadi Mario mengatakan perlu dukungan Balai Wilayah Sungai, Pertamina dan Dinas Pekerjaan Umum untuk bisa mengejar target LTT tersebut.

“Seluruh staf kita sudah turun dan mencari permasalahan di lapangan, kelompok tani Sumalata yang ditarget 100 ha misalnya sudah bisa melaksanakan. Kelompok tani ini bahkan sudah sepakat mengarahkan penanaman secara tabela dan ada dukungan 1000 ha untuk Gerakan Percepatan Olah Tanah (GPOT),” ujar Muljadi.

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi LTT, lanjutnya, adalah kondisi irigasi. Diharapkan kepada BWS dalam pekerjaan Rehabilitasi jaringan untuk mengkomunikasikan lewat surat dan pemberitahuan di awal-awal agar dinas pertanian bisa mengatur jadwal hambur dan tanam petani agar program pertanian dan PU sama-sama jalan.

"Percepatan rehabilitasi Jaringan Lomaya sudah dilakukan beberapa hari lalu, namun di beberapa titik rusak karena ada beberapa saluran air roboh karena belum terlalu kering sudah dipaksa dibuka sehingga ditutup kembali. Perkiraan total dibuka tanggal 2 Of," jelasnya.

Diupayakan perbaikan jaringan Irigasi Lomaya dapat dipercepat pembukaan pintu airnya sebelum tanggal 30 September 2019.

Dalam Rakor ini juga ada permintaan pompa dan sumur suntik. Dari Kabupaten Gorontalo kebutuhannya antara lain Pompa Air 150 unit dan Sumur suntik 8 unit, Kabupaten Pohuwato butuh Pompa Air 75 unit dan sumur suntik 25 unit, Kabupaten Bone Bolango butuh Pompa Air 20 unit, Kabupaten Gorut butuh Pompa Air 16 Unit dan Sumur Suntik 3 Unit, Kabupaten Boalemo butuh Pompa Air 17 unit, Kota butuh Pompa Air 10 Unit.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, Kementan akan berkomitmen memberikan bantuan kepada para petani. 

"Segera diusulkan, kami akan siapkan bantuannya (alat mesin pertanian), jika memang dibutuhkan untuk mempercepat pertanaman," ujar Sarwo Edhy.

Sarwo Edhy menyatakan Tim Upsus di bawah komandonya merasa optimis akan mencapai target yang telah ditetapkan. Adapun kekurangan target dipastikan terkejar pada September ini.

"Kami ingin membalikkan paradigma bahwa luas tambah tanam (LTT) menurun di musim kemarau. Kekeringan justru menjadi momentum menggenjot LTT," tegas Sarwo Edhy. (adv/jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler