Gelar RUPST, BTN Optimistis Capai Laba Hingga Rp3 triliun

Kamis, 12 Maret 2020 – 19:26 WIB
RUPST Bank BTN. Foto dok BTN

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2019.

Dalam paparannya, BTN optimistis bisnis perseroan pada 2020 akan on track dengan capaian laba hingga Rp3 triliun.

BACA JUGA: Hadapi Perlambatan Ekonomi, BTN Ajak Developer Bersinergi Perkuat Sektor Properti

Adapun RUPST membahas tujuh mata acara dan semuanya mendapat persetujuan dari para pemegang saham.

"Landasan kerja kami pada 2020 adalah menetapkan arah kebijakan perseroan yaitu fokus pada perbaikan kualitas bisnis,” kata Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury di Jakarta, Kamis (12/3).

BACA JUGA: Seperti ini Cara BTN Meminimalisir Dampak Virus Corona

Untuk memperbaiki kualitas bisnis, perseroan memasang  pondasi yang kuat khususnya dalam penerapan Pedoman Standard Akuntasi 71 (PSAK 71) dengan meningkatkan  Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), sehingga Perseroan memiliki pencadangan yang lebih kuat dalam mengantisipasi potensi kerugian atas aset keuangan yang dimiliki.  

Alhasil, per Februari 2020, coverage ratio Bank BTN mencapai lebih dari 100 persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 43,42 persen.

BACA JUGA: BTN Relokasi Kantor Cabang di Kuningan Jakarta

“Adanya PSAK 71 juga akan mendorong perseroan untuk lebih prudent dalam pemberian kredit, sehingga kualitas kredit akan menjadi lebih baik,” kata Pahala.

Peningkatan CKPN menggerus laba 2019, sehingga dalam RUPST ditetapkan laba  bersih sebesar Rp 209 miliar yang dialokasikan untuk dividen sebesar  10 persen dari laba  bersih total atau senilai Rp 20,92 miliar. 

Dengan demikian dividen per lembar saham sebesar Rp1,98 sementara laba per saham sebesar Rp19,76.

Sementara dari jumlah laba yang dialokasikan untuk dividen, yang akan disetor ke pemegang saham mayoritas atau Pemerintah adalah sebesar Rp 12,55 miliar.

Sementara 90 persen dari sisa laba bersih akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.

Menapaki 2020, perseroan menetapkan beberapa target kinerja, yaitu aset ditargetkan meningkat 6-8%, sementara kredit dan pembiayaan tetap tumbuh sebesar 8-10% dengan penopang utama adalah kredit pemilikan rumah atau KPR.  

Pahala menyambut baik inisiatif Pemerintah dalam memberikan stimulus khususnya pada sektor perumahan di tengah perlambatan ekonomi nasional yang terdampak virus Covid-19 di Indonesia. 

“Ini merupakan dukungan positif pemerintah terhadap sektor perumahan yang berdampak  pada 172 industri terkait pembangunan perumahan, semoga ini menjadi angin segar bagi industri pembiayaan perumahan,” tegas Pahala

Pemasaran produk bundling  membuat Bank dengan kode saham BBTN menargetkan Dana Pihak Ketiga (DPK)  tumbuh 13-15% didorong  kenaikan porsi dana murah dari giro dan tabungan.

Sedangkan rasio kredit bermasalah,atau Non Performing Loan ditargetkan membaik di kisaran 3,5% dengan memperbaiki proses inisiasi kredit dan collection management system dan optimalisasi situs lelang rumah yaitu www.rumahmurahbtn.co.id.

“Meskipun laba tahun lalu turun tajam, tahun ini kami optimistis laba bisa menembus Rp2,5 triliun- Rp 3 triliun dengan menurunkan cost of fund atau biaya dana menjadi 5,27% dan mendorong fee based income  tumbuh di atas 17 persen dibandingkan tahun lalu, kami juga akan mengupayakan penurunan biaya umum dan sebagainya,” kata Pahala.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler