jpnn.com, LEBAK - Kabupaten Lebak merupakan sentra pangan kedua, khususnya produksi padi di Provinsi Banten.
Tak heran jika wilayah ini termasuk ke dalam kelompok wilayah penyangga pangan ibukota bersama dengan Kabupaten Serang dan Pandeglang.
BACA JUGA: Panen Setiap Hari, Kabupaten Alor Siap Swasembada Pangan
Panen di wilayah Kabupaten Lebak terus berlangsung hingga saat ini. Panen hari ini berlangsung di Desa Banjarsari Kecamatan Warung Gunung yaitu di Kelompok Tani Bina Tani dan Kelompok Tani Bojong Neros dengan total luas panen 8 ha pada tingkat produkvitas sekitar 4-5 ton/ha. Panen dilakukan pada pertanaman dengan Varietas Mekongga dan Ciherang yang diperoleh petani melalui program bantuan benih bersubsidi dari pemerintah.
Anggota kedua Poktan tersebut mengakui bahwa mereka sangat terbantu dengan benih bersubsidi tersebut, karena sangat meringankan biaya produksi yang seharusnya mereka keluarkan.
BACA JUGA: Bupati Kudus Minta Pemerintah Tidak Impor Beras
Selain itu, petani juga sangat bersyukur dengan keberadaan irigasi yang telah dibangun pada lokasi kedua poktan tersebut. Kini, petani dapat berusaha tani dengan baik tanpa khawatir kekurangan air.
Panen di Kabupaten Lebak juga berlangsung di Kecamatan Sajira pada hamparan seluas 5 ha dengan tingkat produktivitas 4-5 ton/ha. Harga jual gabah di wilayah ini sekitar Rp. 4000/kg GKP.
BACA JUGA: Mentan Ikut Panen 1.871 Hektare Padi di Kudus
Panen di Kabupaten Lebak tidak akan terhenti pada kedua wilayah kecamatan tersebut karena terus akan berlanjut pada wilayah kecamatan lainnya. Petani. Lebak berharap hasil tahun ini bisa meningkat dan bulir padi yang dihasilkan bernas. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hore! Harga Gabah di Jawa Tengah Turun Rp 700
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh