Gelombang 5 Meter, Kemkes Telat ke Mentawai

Jumat, 29 Oktober 2010 – 15:24 WIB
JAKARTA - Tim yang dikirim Pusat Penanggulangan (PPK) Krisis Kementerian Kesehatan baru tiba, Kamis (28/10) malam, di Kepulauan MentawaiHal ini karena lokasi bencana sulit dijangkau dan cuaca yang buruk

BACA JUGA: FPAN Galang Dana, Diharap Bukan Politis

Padahal, gempa dan tsunami terjadi tiga hari sebelumnya.

"Sejak hari pertama sudah direncanakan berangkat, bahkan sampai dua kali, tetapi tidak terealisasi karena cuaca buruk, gelombang mencapai 5 meter
Jadi, semalam baru bisa berangkat," kata Kepala Bidang Pencegahan, Mitigasi dan Kesiapsiagaan di PPK Kementerian Kesehatan, Els Mangundap, Jumat (29/10), saat jumpa pers di Kemenkes.

Untuk menuju ke lokasi, sambung Els, diperlukan waktu 5 jam menggunakan speed boat atau 9 jam menggunakan kapal motor

BACA JUGA: Mentawai Masih Memprihatinkan

Els menyebut, data terakhir yang diperoleh Kementerian Kesehatan, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 337 orang dan korban luka berat 264 orang
Sedangkan korban luka ringan 140 orang dan korban hilang 334 orang

BACA JUGA: Status Merapi Masih Awas

Jumlah korban tersebut masih terus bertambah.

Adapun jumlah pengungsi yang tercatat sebanyak 520 kepala keluarga"Mungkin ada perbedaan data kami di Kemkes dengan data dari BNPB soal jumlah pengungsiJumlah yang 520 itu adalah di titik yang jelas," ujarnya.

Titik pengungsi terdapat di Kecamatan Pagai Selatan, Pagai Utara dan SikakapKorban-korban yang luka antara lain dirawat di puskesmas, pos kesehatan pengungsi dan gereja yang difungsikan sebagai pos kesehatan.

Els mengakui, informasi yang diperoleh PPK sangat minim karena PPK kesulitan berhubungan dengan petugas di lapanganInformasi satu-satunya hanya didapat dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar.

Meski petugas PPK telat tiba di Mentawai, menurutnya tim kesehatan dari Sumbar sudah lebih dahulu sampai di lokasi dan memberikan bantuan pelayanan kesehatan.

Sejauh ini, pihaknya belum dapat memilah-milah antara korban tewas akibat gempa dan korban akibat tsunamiHal itu karena kejadian gempa dan tsunami relatif berbarengan atau hanya selang beberapa menit.(rnl/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Lereng Merapi Kembali Mengungsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler