Gelombang Kedua COVID-19, Bangkok Tutup Semua Panti Pijat dan Taman Bermain

Sabtu, 02 Januari 2021 – 23:59 WIB
Para pedemo prodemokrasi memadati jalan saat aksi protes antipemerintah di Bangkok, Thailand, Rabu (14/10/2020). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva/FOC

jpnn.com, BANGKOK - Otoritas di ibu kota Thailand, Bangkok, akan menutup seluruh sekolah selama dua minggu setelah libur Tahun Baru demi mengendalikan gelombang baru penyebaran baru COVID-19.

Thailand melaporkan 279 kasus baru COVID-19, hari ini (1/1), yang sebagian besar di antaranya terhubung dengan klaster para pekerja migran di Provinsi Samut Sakhon di wilayah selatan Bangkok.

BACA JUGA: Simak, Saran Anis Matta dan Fahri Hamzah Untuk Atasi Krisis Akibat Pandemi Covid-19

Pemerintah juga menemukan adanya lonjakan kasus terkait klaster di tempat judi ilegal di Provinsi Rayong.

Klaster-klaster itu memicu penyebaran virus di Bangkok, sehingga otoritas setempat memperketat aturan demi mencegah penularan.

BACA JUGA: Waduh, Varian Baru COVID-19 Sudah Sampai ke Negara Ini, Makin Dekat Indonesia

"Kami mulai melihat adanya kasus baru pada pelajar dan pekerja di sektor jasa," kata juru bicara Pemerintah Kota Metropolitan Bangkok, Pongsakorn Kwanmuang.

"Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menutup lebih banyak tempat," kata Pongsakorn menambahkan.

BACA JUGA: Ibu Kota Sudah Tidak Kuat, Pemerintah Pusat Didesak Tetapkan Darurat COVID-19

Seluruh sekolah, pusat penitipan anak dan orang lanjut usia, taman bermain anak-anak, dan tempat les akan tutup pada 4-17 Januari, sementara sarana umum lainnya termasuk taman bermain, tempat pemandian umum, dan panti pijat ditutup sejak Sabtu (2/1).

Ia mengatakan pemerintah kota juga mempertimbangkan pemberlakuan larangan makan di restoran, tetapi masalah itu masih akan dibahas lebih lanjut oleh tim satuan tugas pengendalian COVID-19 Thailand, Sabtu.

Thailand melaporkan dua korban jiwa baru akibat COVID-19 hari ini. Total pasien positif COVID-19 di Thailand sejak COVID-19 mewabah pada Januari ada sebanyak 7.163 jiwa dan 63 di antaranya meninggal dunia.

Sebagian besar kasus positif baru di Thailand merupakan hasil dari penularan lokal, sementara enam lainnya merupakan kasus impor dari luar negeri, kata satuan tugas COVID-19 Thailand. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler