jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berencana melakukan penyesuaian kecepatan vaksinasi dengan jumlah vaksin Covid-19 yang tersedia.
Sebab, lonjakan kasus baru atau gelombang ketiga Covid-19 terjadi di berbagai negara, sementara ketersediaan vaksinnya masih terbatas.
BACA JUGA: Polda Metro Jaya Bakal Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia 10 April
Negara-negara produsen vaksin Covid-19 pun berupaya mencukupi kebutuhan di dalam negeri masing-masing sehingga tidak serta-merta mengekspornya.
Menurut Menteri Budi, sedianya Indonesia memiliki 30 juta dosis untuk Maret dan April. Namun, akibat pasokan vaksin dari luar negeri tertunda, Indonesia hanya memiliki 20 juta dosis.
BACA JUGA: Amerika Serikat Kembali Bersiap Hadapi Gelombang Baru COVID-19, Ini yang Keempat
“Kami atur kembali sehingga kenaikannya (kasus baru Covid-19, red) tidak secepat sebelumnya karena memang vaksinnya yang berkurang suplainya,” kata Menteri Budi dalam keterangannya, Selasa (6/4).
Mantan wakil menteri BUMN itu menegaskan keterbatasan vaksin itu mendorong pemerintah membuat daftar prioritas vaksinasi berdasar tingkat risiko terpapar Covid-19.
BACA JUGA: Halodoc dan Gojek jadi Omongan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan 10 persen dari 1,5 juta orang yang terpapar Covid-19 adalah lansia di atas 60 tahun. Selain itu, 100 persen dari kasus kematian akibat Covid-19, setengahnya merupakan lansia.
“Jadi, kelihatan sekali bahwa teman-teman kita di atas 60 tahun itu berisiko tinggi. Kalau kita lihat yang masuk rumah sakit, yang wafat untuk non-lansia hanya sekitar sepuluh persen dari total yang masuk, tetapi kalau lansia hampir tiga kali lipat,” tutur Budi.(mcr9/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih