Gelombang Pasang di Pantai Anyer, Air Meluap Hingga ke Jalan

Minggu, 23 Desember 2018 – 05:55 WIB
Sebuah ambulans terjungkal diduga akibat diterjang gelombang pasang di kawasan Pantai Anyer yang begitu besar pada Sabtu (22/12) malam. Foto: Istimewa/JPC

jpnn.com, CILEGON - Gelombang pasang yang menerjang kawasan Pantai Anyer pada Sabtu (22/12) malam memicu kepanikan warga sekitar. Wajar, lantaran gelombang pasang itu ampai menyeret perahu di pantai ke daratan.

Nila Dwistyane, salah warga Kampung Cilodan, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon menuturkan bahwa warga di sekitar tempatnya tinggal begitu panik. Mereka berlari ke arah lebih tinggi ketika mendengar ada gelombang besar.

BACA JUGA: Gelombang Tinggi di Anyer dan Lampung Bukan Karena Gempa

Saat kejadian itu, anggota keluarga Nila pun ada yang turut mengikuti langkah warga tersebut. Bagi yang tidak mencapai lokasi yang tinggi, mereka pun memilih naik ke atap rumah.

"Awalnya saya nggak tahu pastinya. Itu udah banyak orang di depan rumah pada naik ke atas, ke tempat yang lebih tinggi. Katanya dengar-dengan di sekitar pantai di Cibaru ada gelombang tinggi yang rusak bangunan," tutur Nila ketika dihubungi JawaPos.com, Minggu dini hari (23/12).

BACA JUGA: Tak Ada Tsunami di Banten, tapi Tolong Jauhi Pantai

Meski melihat warga yang panik dan ada yang menyatakan gelombang besar menerjang kawasan permukiman dekat pantai, tapi Nila tidak dapat memastikannya. Pasalnya di sekitar tempat tinggalnya tidak ada air naik. Padahal jarak tempat tinggalnya ke pantai cukup dekat. Tidak sampai 1 kilometer.

"Di lokasi saya nggak ada air naik. Kebetulan pantai yang lebih ke arah Pandeglang yang sampai airnya naik ke jalan," imbuhnya.

Nila menduga kabar adanya gelombang tinggi yang didengar warga di sekitar tempat tinggalnya berdasar informasi dari mulut ke mulut. Sebab saat kejadian, waktu sudah cukup malam, yakni pukul 22.00 WIB. Dia hanya kaget dan melihat warga yang menyelamatkan diri.

Perempuan itu memastikan bahwa di sekitar tempat tinggalnya tidak terdengar adanya suara gelombang menerjang daratan. Bahkan tidak merasakan adanya guncangan gempa bumi.

"Nggak ada suara (gelombang, Red), nggak ada getaran juga nggak ada. Karena ikut panik aja jadi pada naik," jelasnya.

Namun, secara berangsur warga sudah kembali ke tempat tinggalnya masing-masing. "Banyak yang sudah kembali ke tempat masing-masing jadi kayaknya udah pada lihat informasi. Di WA (whatsapp, Red) juga sudah banyak beredar tweet dari BMKG," tandasnya. (sat/JPC)

 


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler