jpnn.com, JAKARTA - Gelombang tinggi masih akan terjadi hingga 29 Juli 2018. Selain itu, masyarakat di wilayah Indonesia bagian barat harus waspada terhadap terbentuknya aliran massa udara basah yang terbentuk di barat Sumatera. Siklus ini menyebatbkan beberapa daerah akan dilanda hujan lebat disertai petir.
Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko mengungkapkan aliran massa udara basah lapisan rendah terdeteksi terkonsentrasi di beberapa wilayah yang meliputi sebagian besar Sumatera, Kalimantan Bagian Timur dan Utara, Sulawesi Bagian Utara dan Tengah, NTT, Maluku Utara, Maluku Bagian Tenggara. Serta Papua bagian Barat dan Utara.
BACA JUGA: Gelombang Tinggi Sangat Berbahaya Terjadi di Perairan ini
Selain itu, Hary juga menjelaskan ada sebuah sirkulasi siklonik di Perairan Barat Sumatera Barat yang bertemu di Aceh dan perairan barat Bengkulu. “Terus memanjang hingga ke Jatim dan NTB,” kata Hary kemarin (27/7).
Hary menjelaskan, siklus siklonis menyebabkan banyak belokan angin di wilayah yang disinggahinya. Dengan berbeloknya arah angin, maka kecepatan angin melambat. Hal ini biasanya menyebabkan potensi terbentuknya awan hujan lebih tinggi.
BACA JUGA: Waspada, Gelombang Tinggi 5 Meter Masih Terjadi Sampai...
“Area belokan angin terdapat di Sumatera Utara, Selat Karimata, Kalimantan Bagian Timur, Maluku, Papua Barat, serta perairan Utara Papua,” jelas Hary.
Sementara itu, hempasan gelombang tinggi kata Hary masih akan terus terjadi setidaknya hingga tanggal 29 Juli 2018. Tinggi gelombang antar wilayah bervariasi. Mulai 1,25 meter hingga 6,0 meter.
BACA JUGA: Ombak Tinggi Hingga 6 Meter Berpotensi Terjadi Selasa - Rabu
Untuk itu, Hary menghimbau agar para nelayan tidak memaksakan diri ke laut. Kalaupun harus melaut , pastikan untuk selalu waspada. “Terutama untuk kapal-kapal ukuran kecil,” pungkasnya.(tau)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelombang Setinggi 5 Meter Menerjang, Warga Berhamburan
Redaktur : Tim Redaksi