WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dilaporkan menghabiskan dana sampai USD 630 ribu atau setara Rp 6,265 miliar agar tampilan mereka di akun Facebook disukai banyak orang. Dana yang dipakai sejak tahun 2011 sampai Maret 2013 itu dinilai berhasil mendongkrak jumlah pengunjung yang meng-klik tombol "like" di akun Facebook mereka.
Sebelumnya, jumlah penyuka 4 akun Facebook Deplu AS tak lebih 100 ribu Facebooker. Tapi setelah dipromosikan besar-besaran, menurut pemeriksaan yang dilakukan pada Mei lalu, kini naik tajam menjadi 2 juta.
Seperti diberitakan foxnews, Jumat (5/7), hasil temuan pengawas internal menyebutkan, sebagian besar dana untuk membiayai iklan online maupun cetak. Program ini bertujuan mengenalkan Deplu AS pada warga negara asing lewat berbagai layanan jejaring sosial yang kini tengah jadi tren seperti Facebook, Twitter dan blog.
Meski dinilai berhasil, tak sedikit yang melontarkan kritik keras karena Deplu AS dinilai telah membeli "penggemar" di dunia maya. Sementara mereka yang mendukung beralasan bahwa iklan diperlukan untuk mempromosikan Deplu karena tak semua mesin pencari populer seperti Yahoo atau Google, bisa langsung mengarahkan dimana link akun Facebook Deplu. (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fotografer Kanada Ciptakan Musik dari Jepretan Kamera
Redaktur : Tim Redaksi