Gemar Membaca lewat Kolecer dan Candil, Warga Jabar Bisa Asah Pola Pikir dan Daya Ingat

Rabu, 04 Maret 2020 – 15:00 WIB
Bunda Literasi Provinsi Jabar Atalia Ridwan Kamil memberikan arahan kepada calon Duta Baca Jawa Barat di Gedung Pustaloka Dispusipda Jabar, Kota Bandung, Rabu (4/3/20). (Foto: Yogi P/Humas Jabar)

jpnn.com, BANDUNG - Bunda Literasi Jawa Barat (Jabar) Atalia Ridwan Kamil berharap, semangat membaca warga bisa ditingkatkan melalui dua inovasi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Provinsi Jabar, yakni Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) dan Candil (Maca Dina Digital Library).

“Berbagai program sudah dilakukan oleh Dispusipda Provinsi Jawa Barat untuk menggelorakan semangat membaca bagi seluruh masyarakat Jawa Barat, karena terkait dengan data, Jawa Barat ini sedang-sedang saja sebetulnya, tapi kita ingin lebih banyak lagi masyarakat Jawa Barat yang mau untuk membaca,” ucap Atalia usai memberikan arahan kepada calon Duta Baca Jawa Barat di Gedung Pustaloka Dispusipda Jabar, Kota Bandung, Rabu (4/3/20).

BACA JUGA: Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar Resmi Beroperasi

Meski daya kecepatan membaca masyarakat Jabar memang masih dibawah rata-rata, Atalia berujar animo masyarakat terhadap Kolecer dan Candil dinilai mampu mendongkrak minat baca di Jabar.

“Kalau saya keliling kota/kabupaten, dari daya kecepatan membaca masyarakat remaja di Jawa Barat ini masih perlu ditingkatkan lagi. Jadi kalau minimal 250 kata per menit, kita masih di bawah itu,” papar Atalia.

“Tetapi saya sangat optimis dengan program yang dilakukan oleh pemerintah, ada Kolecer, Candil, ada juga Makan Jengkol (Mari Kita Antar Jemput Buku dengan Kolaborasi) dan lainnya, mudah-mudahan ini juga bisa mengintervensi supaya lebih banyak lagi masyarakat yang mau gemar membaca,” tambahnya.

Jika malas membaca, Atalia mengatakan bahwa seseorang bisa menjadi kurang berwawasan sehingga mudah percaya berita bohong (hoax), mudah terprovokasi, sulit mendapat pekerjaan akibat kalah bersaing, hingga cepat pikun.

“Ini sangat berbahaya sekali. Mereka yang sekarang misalnya tidak toleran, itu biasanya mereka kurang banyak bergaul dan kurang banyak membaca,” ujar Atalia.

Adapun selain memperluas wawasan dan pengetahuan serta mengasah pola pikir kritis, Atalia menjelaskan bahwa kegemaran membaca juga bisa memberi kekuatan bagi daya ingat, menghilangkan stres, menangkal penyakit pikun, dan menjaga otak tetap aktif dan tajam.

“Saya kira ini penting sekali bagaimana gemar membaca itu bisa membuka wawasan seluruh masyarakat Jawa Barat dan Indonesia,” kata Atalia.

Sementara itu, Kepala Dispusipda Jabar Riadi melaporkan, e-book yang ada hampir terjual semua setiap hari lewat Candil. Adapun terkait Kolecer, Riadi berujar bahwa sekitar 400 buku di masing-masing Kolecer yang tersebar di seluruh Jabar masih kurang memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Sebenarnya kalau minat baca masih cukup tinggi. Kita berharap dua buku harus dibaca oleh satu orang anak, kita sedang mengusahakan itu. Jadi bukunya itu kita dekatkan dengan masyarakat. Oleh Kang Emil (Gubernur Jabar Ridwan Kamil) kita diminta mengembangkan Kolecer dan Candil,” tutur Riadi. 

“Kalau Candil, itu aksesnya hampir semua e-book yang ada di kita itu sold out terus setiap hari. Apalagi kalau (buku) yang di Kolecer, saya dapat laporan dari Cianjur dan Cirebon, itu kurang bukunya. Ini signifikan sekali dalam (meningkatkan minat) membaca buku,” ujarnya. (ikl/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler