Gempa 6,8 SR di Maluku Utara, Ratusan Rumah Warga Hancur

Jumat, 05 Juni 2020 – 14:37 WIB
Ilustrasi gempa bumi. Foto: ANTARA/Harianto

jpnn.com, JAKARTA - Ratusan rumah rusak akibat gempa magnitudo 6,8 skala ritcher yang terjadi di Maluku Utara pada Kamis (5/6) kemarin 

Rumah rusak tersebar pada enam kecamatan di Kabupaten Kepulauan Morotai.

BACA JUGA: Ada Gempa di Malut, Getarannya Sampai Sulut

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan keenam kecamatan itu, yaitu Kecamatan Morotai Selatan, Morotai Timur, Morotai Utara, Morotai Jaya, Morotai Selatan Barat dan Pulau Rao.

"Total rumah rusak berjumlah 128 unit, dengan rincian 99 unit rumah rusak ringan, 18 unit rumah rusak sedang dan sebelas unit rumah rusak berat," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan yang diterima, Jumat (5/6).

BACA JUGA: BMKG Analisis Potensi Gempa Susulan di Aceh

BPBD Kabupaten Kepulauan Morotai mencatat tidak ada korban jiwa akibat gempa yang terjadi pada pukul 15.49 WIB. BPBD setempat melaporkan pascagempa terjadi evakuasi warga.

"Masih terdapat masyarakat yang bertahan di dataran ketinggian atau di rumah saudara karena trauma," ujarnya.

BACA JUGA: Penjelasan BMKG soal Gempa yang Menimbulkan Kerusakan di Sabang

Sesaat setelah gempa, Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Kepulauan Morotai dan instansi terkait melakukan penanganan darurat, seperti memastikan pertolongan korban dan pendataan kerusakan. Saat ini masih terus dilakukan pendataan di lapangan.

BMKG mengoreksi parameter gempa yang sebelumnya berkekuatan magnitudo 7,1 menjadi magnitudo 6,8. Gempa yang terjadi pada kedalaman 111 km berada pada 99 km arah utara Kota Daruba, Pulau Morotai, Maluku Utara.

Raditya mengatakan, guncangan gempa tersebut dirasakan sedang oleh warga Kota Ternate selama tiga detik di Kota Ternate, sedangkan mereka di Kabupaten Halmahera Barat lemah selama tiga detik.

"BNPB terus memonitor perkembangan pascagempa dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat dalam penanganan darurat," pungkasnya. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler