MANOKWARI - Dalam waktu sehari, Jumat (1/6) warga Manokwari dikagetkan dengan dua kali guncangan gempa. Gempa pertama terjadi pada pagi pukul 08.01 Wit dan kedua sore pukul 15.56 Wit. Dua guncangan gempa ini berpusat tak jauh dari di wilayah Distrik Kebar.
Gempa yang terjadi sore berkekuatan 6,2 Skala Richter,berpusat pada titik koordinat 0.86 Lintang Selatan - 133.30 Bujur Timur, atau 72 km Tenggara Tambrauw, 70 km BaratDaya Manokwari, 96 km TimurLaut Maybrat,pada kedalaman 18 km dan tidak menimbulkan tsunami.
Sedangkan gempa bumi yang terjadi pagi pukul 08.01 Wit dengan magnitude 5,9 SR, lokasi gempa berada di 0,88 Lintang Selatan dan 133,26 Bujur Timur,atau pada 69 km Tenggara Tambrauw, 90 km Barat Daya Manokwari,91 km Timur Laut Maybat.
Gempa ini cukup dirasakan warga Manokwari. Tamu-tamu dan karyawan hotel,pusat perbelanjaan berhamburan mengamankan diri ke tempat yang dirasakan akan. Termasuk juga pasien di RSUD Manokwari maupun Rumkital Azhar Zahir Fasharkan TNI-AL keluar ruangan sambil memegang botol infus. ‘’Tadi saat gempat di Pasar Wosi lagi ramai-ramainya. Banyak yang lari,’’ ujar Ibu Tuti yang ikut merasakan kepanikan di Pasar Wosi.
Pantauan Radar Sorong (JPNN Group), kepanikan luar biasa terjadi di Orchid Supermarket. Puluhan anak-anak didampingi orang tua yang sedang mengikuti lomba melukis di lantai 3 Ochid Swalayan ketakutan dengan guncangan gempa cukup lama terjadi sore. Sambil menahan guncangan,mereka menuruni tangga dan berbegas ke halaman.
Kepanikan juga dialami pengunjung dan karyawan Hadi Supermarket yang lari mengamankan diri saat terjadi gempa. Puluhan tamu dan karyawan Swiss-belhotel, Manokwari di Jalan Yos Sudarso juga ikut lari dan beberapa menit lamanya mereka duduk di luar.
Kepala BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Manokwari, George Leskona mengatakan, dua guncangan gempa ini sangat dirasakan warga di Tambrauw dan Manokwari. Namun demikian belum ada laporan kerusakan dari distrik tersebut. ‘’Guncangannya terasa sekali. Kalau gempa yang kedua sore tadi (kemarin),guncangannya agak lama dan di Manokwari dirasakan II-III Skala MMI,’’ ujar Yulson.
Dua guncangan gempa ini lanjut Leskona terjadi karena gesekan lempeng Pasifik yang menekan lempeng Indo Australi. Ini merupakan daerah-daerah yang sering terjadi gempa tektonik karena di situ pernah juga tejadi gempa kuat tahun 2009 dengan kekuatan 7,9 SR yang menguncang kota Manokwari,’’ tukasnya.
Kepala BMKB menghimbau masyarakat di daerah ini untuk tetap waspada dengan gempa susulan yang diperkirakan masih akan terjadi pada 15 hari kedepan. Gempa di Manokwari dan Tambrauw memiliki karakteristik tersendiri. Kalau biasanya gempa pertama lebih kuat dibanding gempa susulan,yang terjadi di Manokwari sebaliknya, gempa susulan lebih kuat dari gempa awal. ‘’Jadi,kita menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap gempa susulan dan ini akan berlangsung 15 hari kedepan. (lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Muba Bangga Pernah Dipimpin Alex Noerdin
Redaktur : Tim Redaksi