jpnn.com, MALANG - Gempa bumi bermagnitudo 5,3 mengguncang wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (22/10) kurang lebih pukul 9.21 WIB.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang Ma'mur mengatakan gempa tersebut terjadi pada 78 kilometer barat daya Kabupaten Malang.
BACA JUGA: Tolooong, Korban Gempa di Malang Butuh Bantuan Mendesak
Menurutnya, menyebutkan gempa bumi bermagnitudo 5,3 yang terjadi di barat daya Kabupaten Malang, itu disebabkan adanya aktivitas pada zona subduksi yang ada di bagian selatan.
"Gempa akibat dari aktivitas zona subduksi yang ada di selatan. Tidak berpotensi tsunami," kata Ma'muri saat dikonfirmasi dari Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (22/10).
BACA JUGA: Gempa Bumi Bermagnitudo 5,3 Guncang Laut Banda, Getarannya Sangat Berasa
Dia menjelaskan gempa yang terjadi pada kedalaman 33 kilometer tersebut, masuk dalam kategori gempa dangkal.
“Ini merupakan gempa dangkal, pada kedalaman 33 kilometer,” katanya.
BACA JUGA: Gempa Bumi Terjang Lombok Utara, Tiang-Tiang Bergoncang
Hingga saat ini, pihaknya masih belum mendapatkan laporan terkait adanya kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
“Laporan kerusakan belum kami terima," katanya.
Menurutnya, saat ini BMKG Malang juga telah melakukan pendataan terkait wilayah mana saja yang merasakan guncangan gempa bumi tersebut.
Sementara itu, salah seorang saksi mata yang ada di wilayah Kota Malang Aris Midaada mengatakan bahwa gempa bumi dirasakan kurang lebih berkisar antara 20 detik.
Menurutnya, guncangan dirasakan cukup kencang.
"Pada saat saya akan keluar rumah, tiba-tiba bergoyang, dan getaran terasa kencang. Kurang lebih selama 20 detik," kata Aris.
Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,3 mengguncang wilayah Kabupaten Malang, Jatim, pada Jumat, kurang lebih pukul 9.21 WIB.
Gempa terjadi pada koordinat 8.85 Lintang Selatan, dan 112.51 Bujur Timur.
Guncangan gempa bumi tersebut dirasakan di sejumlah wilayah, diantaranya Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu atau wilayah Malang Raya.
Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy